Hizbullah Kapal Tanker BBM Iran Berlayar ke Libanon
![Hizbullah: Kapal Tanker BBM Iran Berlayar ke Libanon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/baa75fb2bca3f2c3524dd392c3377df5.jpg)
KEPALA Hizbullah Hasan Nasrallah, Kamis (19/8), mengatakan kapal tanker akan berangkat dari Iran dalam beberapa jam untuk membawa pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat dibutuhkan ke Libanon. Aksi ini bertentangan dengan aturan sanksi Amerika Serikat.
Nasrallah sebelumnya mengatakan bahwa dia akan beralih ke sekutu gerakannya, Teheran, jika pihak berwenang gagal mengatasi kekurangan bahan bakar yang akut dan meningkat. Ini disebabkan oleh krisis ekonomi yang oleh Bank Dunia digambarkan sebagai salah satu yang terburuk di planet ini sejak pertengahan abad ke-19.
Langkah itu, yang dilarang oleh sanksi AS terhadap industri minyak Iran, dapat menyeret Libanon dalam perang angkatan laut rahasia antara Teheran dan Israel. Nasrallah menantang musuh-musuh Iran untuk menghentikan pengiriman.
Baca juga: Hizbullah Peringatkan tidak Politisasi Penyelidikan Ledakan Pelabuhan Libanon
"Kapal itu, dari saat berlayar dalam beberapa jam mendatang hingga memasuki perairan (Mediterania), akan dianggap sebagai wilayah Libanon," kata Nasrallah dalam pidato yang disiarkan televisi untuk menandai peringatan Asyura oleh Muslim Syiah. "Kepada Amerika dan Israel, saya katakan, itu wilayah Libanon."
Dia mengatakan kapal pertama akan membawa bahan bakar. Ia menambahkan lebih banyak kapal akan menyusul untuk mengatasi kekurangan yang membuat ekonomi Libanon terhenti.
Baik pemerintah Iran maupun Libanon tidak mengkonfirmasi klaim organisasi paramiliter itu. Nasrallah tidak merinci lokasi atau cara pengiriman akan mencapai Libanon dan diturunkan.
Baca juga: Analis Sebut Iran dan Turki bakal Pusing Usai Taliban Kuasai Afghanistan
Sejak Februari tahun ini, Iran dan Israel telah terlibat dalam perang bayangan. Kapal-kapal yang terkait dengan masing-masing negara diserang di perairan sekitar Teluk.
Libanon yang bangkrut tidak dapat lagi membeli impor bahan utama atau menyubsidi barang-barang penting. Hal tersebut menyebabkan kekurangan listrik, bensin, dan obat-obatan yang melumpuhkan dan terkadang mematikan.
Baca juga: Iran Harap Kekalahan AS di Afghanistan Kesempatan untuk Perdamaian Abadi
Tanpa solar yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik, Libanon menghadapi pemadaman listrik yang berlangsung hingga 22 jam sehari. Tempat bisnis, rumah sakit, dan kantor pemerintah terpaksa ditutup. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Cara Hindari Stereotipe 'Orang Amerika Bodoh' Saat Keluar Negeri
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Houthi Luncurkan Rudal ke Kapal Dagang di Teluk Aden
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Intelijen Iran Tangkap Mata-Mata Israel
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap