Peretas Black Shadow Ancam Ungkap Pengguna Situs LBTQ Israel
![Peretas Black Shadow Ancam Ungkap Pengguna Situs LBTQ Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/11/9ace14e94b07a47cab69fb6341ef0b8f.jpg)
KELOMPOK peretas yang menamakan dirinya Black Shadow pada Minggu (31/10) mengancam akan mengungkapkan rincian pribadi pengguna situs kencan LGBTQ terkemuka Israel. Kelompok yang diduga terkait dengan Iran itu telah membuka 1.000 profil pengguna situs itu.
"Jika kami memiliki US$1 juta di dompet kami dalam 48 jam ke depan, kami tidak akan membocorkan informasi ini dan kami juga tidak akan menjualnya kepada siapa pun," tulis Black Shadow di Telegram. Situs kencan Atraf diretas setelah kelompok itu meretas CyberServe, penyedia layanan internet Israel yang kliennya mencakup perusahaan transportasi umum, museum, dan perusahaan perjalanan.
Pada Sabtu, kelompok itu membeberkan puluhan ribu catatan secara online dari berbagai situs yang telah ditembusnya, termasuk 1.000 profil pengguna dari Atraf. Catatan yang bocor termasuk status HIV pengguna, orientasi seksual, dan kata sandi yang tidak terenkripsi.
Ran Shalhavi, CEO The Aguda yakni Asosiasi untuk Kesetaraan LGBTQ di Israel, mengatakan kepada AFP bahwa organisasinya telah memperpanjang jam hotline daruratnya untuk menangani banjir penelepon yang khawatir.
"Mereka terpapar dan jika masih tertutup, mereka dihadapkan pada situasi yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya," katanya. Asosiasi tersebut, lanjutnya, bekerja dengan kelompok yang berbeda untuk mengurangi dampaknya.
Libi Oz, juru bicara Direktorat Cyber Nasional Israel yang didanai pemerintah, mengatakan kantornya memperingatkan CyberServe beberapa kali bahwa perusahaan itu rentan terhadap serangan peretas. AFP tidak dapat menghubungi Atraf untuk memberikan komentar.
Baca juga: Iran Curigai Israel dan AS di Balik Serangan Siber SPBU
CyberServe tidak membalas telepon AFP. Akan tetapi CyberServe mengatakan dalam suatu pernyataan pada Sabtu bahwa mereka telah berurusan dengan peristiwa teror dunia maya Iran. "Sejak kami mendapat peringatan tentang masalah ini dari Direktorat Siber Nasional, bahkan sebelum kejadian, kami bekerja sama sepenuhnya dan memenuhi semua pedoman direktorat," katanya. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Paus Fransiskus Meminta Maaf atas Komentar Menghina terhadap Pria Gay
Paus Fransiskus Diduga Mengeluarkan Pernyataan Homofobik dalam Pertemuan dengan Uskup Italia
RUU Pernikahan Sesama Jenis Thailand Menuju ke Senat
The Trevor Project Rilis Data: 50% LGBTQ+ Alami Gangguan Mental
Duta Piala Dunia 2022 Sebut Homoseksual Disebabkan Kerusakan pada Otak
Warga Tanah Abang Serukan Penolakan LGBT di CFW saat Pawai Obor
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis Penuh Sesak Setelah Perintah Evakuasi dari Tentara Israel
55 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel, Termasuk Direktur Rumah Sakit al-Shifa
Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis Sangat Sulit
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
Lufthansa Menangguhkan Penerbangan Malam ke dan dari Libanon
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap