Kisah Pilu Pengungsi Suriah yang Terperangkap di Gaza Palestina
![Kisah Pilu Pengungsi Suriah yang Terperangkap di Gaza Palestina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/367439e39df42dcb164ea59f134685ac.jpg)
HAMPIR 10 tahun Imad al-Hisso terperangkap di Jalur Gaza Palestina setelah ia melarikan diri dari perang saudara di Suriah. Gaza tempat yang dia sebut sebagai penjara karena tanpa jalan yang jelas untuk kembali ke kampung halamannya di Suriah.
Gaza mungkin tampak sebagai tujuan yang tidak mungkin bagi mereka yang melarikan diri dari konflik. Maklum, wilayah pesisir Palestina itu diblokade oleh Israel sejak 2007 ketika kelompok Islam Hamas mengambil alih kekuasaan. Akses ke daerah kantong itu pun dikontrol ketat oleh negara Yahudi dan Mesir.
Namun setelah diberitahu oleh seorang teman bahwa dia bisa hidup dengan aman di jalur itu, Hisso bersama puluhan warga Suriah lain menyelinap ke Gaza melalui terowongan yang digali di bawah tanah Mesir. "Setelah peristiwa perang dimulai di Suriah, saya melarikan diri ke Gaza dengan harapan kehidupan yang lebih baik," katanya.
Dia yakin dapat menelusuri kembali langkahnya ketika saatnya tiba untuk pergi dari Gaza. Dia sekarang tinggal di Rafah, Gaza selatan, dalam rumah kecil tanpa dapur atau perabotan. Ia hanya punya surat-surat identitas Suriah yang kedaluwarsa dan tidak dapat dia perbarui.
Untuk mendapatkan dokumen baru dia harus kembali ke Suriah yang dilanda perang. Malangnya, dia tidak bisa keluar dari Gaza dengan cara yang sama saat dia tiba.
Soalnya, tentara Mesir menghancurkan beberapa terowongan bawah tanah pada 2012. Kemudian Mesir menghancurkan lebih banyak lagi pada tahun berikutnya.
Israel mengatakan Hamas menggunakan terowongan untuk menyelundupkan senjata dan bahan lain untuk menyerang orang Israel. Blokade itu, katanya, penting untuk menahan ancaman Hamas.
Sejak meninggalkan Mesir secara ilegal, Hisso mengatakan pihak berwenang di sana mungkin akan memblokir dia untuk masuk dan mungkin menangkapnya jika dia mencoba meninggalkan Gaza menggunakan penyeberangan Rafah.
Jalur masuk dan keluar Gaza lain dikendalikan oleh Israel yang secara resmi berperang dengan Suriah dan hanya memungkinkan warga Gaza transit wilayahnya dalam kondisi yang ketat, seperti dalam kasus medis yang serius.
Jadi Hisso mendapati dirinya terjebak tanpa cara untuk meninggalkan wilayah yang dilanda kemiskinan dan pengangguran itu. "Tidak ada pekerjaan dan tidak ada uang. Tidak ada akses ke perawatan kesehatan atau pendidikan", kata Hisso. Ia terkadang bekerja memasang ubin untuk menghidupi kelima anaknya yang juga tidak memiliki surat-surat.
"Saya terkejut menemukan bahwa situasi di Gaza lebih buruk daripada di Suriah," katanya. "Gaza merupakan penjara terbesar di dunia. Jika Anda masuk ke Gaza, Anda tidak akan bisa keluar." (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Hizbullah Tembakkan 200 Roket ke Israel
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Wapres Tegaskan Indonesia Mendukung Penuh Upaya Gencatan Senjata di Palestina
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
Biro Komite Palestina PBB Temui Wapres Ma'ruf, Sampaikan 3 Poin Penting
Terima Biro Komite Palestina PBB, Wapres: Masalah Palestina bukan Isu Agama, tapi Politik dan Kemanusiaan
Seorang Pria Suriah Menembak Kedutaan AS di Libanon
12 Orang Tewas Akibat Serangan Terbaru Israel di Suriah
Prancis Tuntut Mantan Istri Pejabat IS Terlibat Dalam Kasus Perbudakan Yazidi
Serangan Israel ke Posisi Tentara Suriah, Laporan Media AS Sebut Iran Diserang
Ledakan di Iran Memicu Kenaikan Harga Minyak dan Penurunan Ekuitas
Selain Iran, Israel juga Serang Suriah dan Irak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap