Banyak Pengungsi Suriah di Gaza tidak Dapat Bantuan UNRWA
![Banyak Pengungsi Suriah di Gaza tidak Dapat Bantuan UNRWA](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/2f6b049147716203b45d4365117a46cd.jpg)
LEBIH dari setengah dari sekitar dua juta penduduk Jalur Gaza merupakan keturunan pengungsi Palestina yang meninggalkan rumah mereka ketika Israel didirikan pada 1948. Saat ini mereka bergantung pada bantuan PBB.
Menurut warga Suriah, Badan PBB yang melayani pengungsi Palestina, UNRWA, tidak menganggap pengungsi Suriah sebagai tanggung jawab mereka dan hanya membantu sebagian. "UNRWA tidak mengakui anak-anak saya. Mereka selalu mengatakan kepada saya, 'Anda pengungsi Suriah dan kami merawat pengungsi Palestina'," kata Donia al-Minyarawi, istri Imad al-Hisso.
"Ketika tiba di Gaza, kami pikir itu tempat yang layak huni. Yang kami lihat di Gaza tidak terbayangkan. Situasinya benar-benar menyedihkan," katanya. Dia menderita beberapa kondisi medis yang tidak mampu dia tangani.
Lina Moustafa Hassoun, 52, juga tiba secara ilegal di Gaza melalui terowongan pada akhir 2012 bersama putranya Nawras, 24. Seorang Palestina yang sebelumnya tinggal di Suriah, Hassoun mengatakan dia datang untuk mengunjungi saudara perempuannya dan bermaksud tinggal selama sebulan.
Namun ibu dan anak itu terdampar ketika terowongan yang mereka lewati ditutup. Dokumen perjalanan mereka juga telah kedaluwarsa.
"Kehidupan di Gaza sangat sulit, tidak mungkin untuk bepergian dan bekerja. Tidak ada stabilitas di sana (di Suriah) atau di sini," katanya kepada AFP.
Baca juga: Kisah Pilu Pengungsi Suriah yang Terperangkap di Gaza Palestina
Nawras merekam video untuk pengungsi Suriah lain, Warif Qassem, seorang koki yang memberikan pelajaran memasak melalui salurannya di YouTube. Bersama dengan pengungsi Suriah lain di Gaza, Qassem, 41, mendirikan asosiasi untuk melakukan advokasi dengan otoritas Palestina dan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).
Tahun lalu, UNHCR mengeluarkan sembilan keluarga Suriah dari Gaza melalui bandara Israel di Tel Aviv. Qassem mengatakan dia berterima kasih atas keramahan warga Gaza dan menghargai masakan mereka, tetapi mengatakan situasi mereka rumit. "Kami melakukan yang terbaik untuk mengatasi tantangan," katanya. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Seorang Pria Suriah Menembak Kedutaan AS di Libanon
12 Orang Tewas Akibat Serangan Terbaru Israel di Suriah
Prancis Tuntut Mantan Istri Pejabat IS Terlibat Dalam Kasus Perbudakan Yazidi
Serangan Israel ke Posisi Tentara Suriah, Laporan Media AS Sebut Iran Diserang
Ledakan di Iran Memicu Kenaikan Harga Minyak dan Penurunan Ekuitas
Selain Iran, Israel juga Serang Suriah dan Irak
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
PBB Desak Dunia Sadar Soal Kekejaman di Gaza
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap