Israel Desak Kolaborasi Negara-Negara Teluk Lawan Ancaman Iran
![Israel Desak Kolaborasi Negara-Negara Teluk Lawan Ancaman Iran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/b210cb8688645a9c590ffd0a72a87842.jpg)
MENTERI Pertahanan Israel Benny Gantz menyerukan kerja sama yang lebih dalam dengan mitra-mitranya di Teluk untuk menghadapi ancaman laut dan udara. Ia menyerukan itu saat mengunjungi markas Armada Kelima AS di Bahrain pada Kamis (3/2).
Gantz, menteri pertahanan Israel pertama yang mengunjungi negara Teluk itu, mengunjungi kapal perusak berpeluru kendali USS Cole yang akan menuju Abu Dhabi untuk membantu mempertahankan Uni Emirat Arab dari serangan pemberontak Yaman yang didukung Iran.
Pangkalan AS itu terletak tepat di seberang teluk dari Iran. Perairan ini dilintasi oleh ratusan kapal minyak dan kargo setiap hari.
Baca juga: Kelompok tidak Dikenal Klaim Serangan Drone Terbaru ke UEA
Telah terjadi peningkatan serangan terhadap pengiriman dalam beberapa tahun terakhir yang dituduhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya kepada Iran. Republik Islam membantah tuduhan itu.
"Dengan latar belakang meningkatnya ancaman laut dan udara, kerja sama erat kami lebih penting dari sebelumnya," cuit Gantz. "Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bersatu dalam membela kedaulatan mitra regional kami serta perdamaian dan stabilitas di kawasan ini."
Gantz tiba di Bahrain pada Rabu pada kunjungan resmi pertama oleh seorang menteri pertahanan Israel. Ini mengikuti normalisasi hubungan kedua negara pada 2020.
Baca juga: Guru Yahudi yang Mengkritik Israel dan Bela Palestina Dipecat
"Kunjungan ini menyoroti pentingnya hubungan strategis Armada ke-5 AS selama puluhan tahun dengan Bahrain dan memperluas kemitraan dengan Israel menyusul penyelarasan baru-baru ini antara Israel dengan Komando Pusat AS," kata kepala pasukan angkatan laut komando Laksamana Brad Cooper dalam suatu pernyataan.
Kunjungan Gantz datang ketika latihan maritim yang dipimpin AS melibatkan 60 negara dan organisasi sedang berlangsung di dalam dan sekitar Teluk. Israel bergabung untuk pertama kali bersama negara-negara yang tidak mengakuinya, termasuk Arab Saudi.
Latihan itu dilakukan pada saat ketegangan regional atas program nuklir Iran dan pemberontak Yaman baru-baru ini menargetkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan rudal dan pesawat tak berawak. Saat Arab Saudi tidak mengakui Israel, kedua sekutu AS itu memiliki keinginan yang sama untuk menahan musuh bersama mereka, Iran. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Red Bull dan Verstappen Segera Rebut Gelar Juara F1 Keempat di Musim Panjang 2024
Leclerc Sebut Ferrari Fokus pada Penyempurnaan Mobil di Tes Pramusim
Formula 1, Leclerc Tercepat Setelah Bendera Merah Dikibarkan
Mercedes Nantikan Performa Awal W15 pada Tes Pramusim di Bahrain
Kandaskan Bahrain, Jepang Melaju ke 8 Besar Piala Asia 2023
5 Negara yang Berani Boikot Israel karena Bantai Warga Gaza
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap