visitaaponce.com

Israel Desak Kolaborasi Negara-Negara Teluk Lawan Ancaman Iran

Israel Desak Kolaborasi Negara-Negara Teluk Lawan Ancaman Iran
Menteri Pertahanan Benny Gantz (kanan) selama kunjungan resminya ke Bahrain di markas Armada Kelima AS.(AFP/GPO.)

MENTERI Pertahanan Israel Benny Gantz menyerukan kerja sama yang lebih dalam dengan mitra-mitranya di Teluk untuk menghadapi ancaman laut dan udara. Ia menyerukan itu saat mengunjungi markas Armada Kelima AS di Bahrain pada Kamis (3/2).

Gantz, menteri pertahanan Israel pertama yang mengunjungi negara Teluk itu, mengunjungi kapal perusak berpeluru kendali USS Cole yang akan menuju Abu Dhabi untuk membantu mempertahankan Uni Emirat Arab dari serangan pemberontak Yaman yang didukung Iran.

Pangkalan AS itu terletak tepat di seberang teluk dari Iran. Perairan ini dilintasi oleh ratusan kapal minyak dan kargo setiap hari.

Baca juga: Kelompok tidak Dikenal Klaim Serangan Drone Terbaru ke UEA

Telah terjadi peningkatan serangan terhadap pengiriman dalam beberapa tahun terakhir yang dituduhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya kepada Iran. Republik Islam membantah tuduhan itu.

"Dengan latar belakang meningkatnya ancaman laut dan udara, kerja sama erat kami lebih penting dari sebelumnya," cuit Gantz. "Kami menegaskan kembali komitmen kami untuk bersatu dalam membela kedaulatan mitra regional kami serta perdamaian dan stabilitas di kawasan ini."

Gantz tiba di Bahrain pada Rabu pada kunjungan resmi pertama oleh seorang menteri pertahanan Israel. Ini mengikuti normalisasi hubungan kedua negara pada 2020.

Baca juga: Guru Yahudi yang Mengkritik Israel dan Bela Palestina Dipecat

"Kunjungan ini menyoroti pentingnya hubungan strategis Armada ke-5 AS selama puluhan tahun dengan Bahrain dan memperluas kemitraan dengan Israel menyusul penyelarasan baru-baru ini antara Israel dengan Komando Pusat AS," kata kepala pasukan angkatan laut komando Laksamana Brad Cooper dalam suatu pernyataan.

Kunjungan Gantz datang ketika latihan maritim yang dipimpin AS melibatkan 60 negara dan organisasi sedang berlangsung di dalam dan sekitar Teluk. Israel bergabung untuk pertama kali bersama negara-negara yang tidak mengakuinya, termasuk Arab Saudi.

Latihan itu dilakukan pada saat ketegangan regional atas program nuklir Iran dan pemberontak Yaman baru-baru ini menargetkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dengan rudal dan pesawat tak berawak. Saat Arab Saudi tidak mengakui Israel, kedua sekutu AS itu memiliki keinginan yang sama untuk menahan musuh bersama mereka, Iran. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat