WHO Rekomendasikan Pil Molnupiravir dari Merck untuk ObatiPasien Covid-19
![WHO Rekomendasikan Pil Molnupiravir dari Merck untuk Obati Pasien Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/0e92596c115d3dc812499fdc364fd115.jpg)
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), pada Rabu (2/3), merekomendasikan pil anti-covid-19 diminum oleh penderita yang memiliki gejala ringan tetapi berisiko tinggi dirawat di rumah sakit, seperti lansia atau orang yang belum divaksin.
Pil, yang disebut molnupiravir dan dikembangkan oleh farmasi AS Merck, diminum sesegera mungkin setelah gejala covid-19 muncul dan dikonsumsi selama lima hari berikutnya.
Sekelompok ahli WHO mengatakan dalam British Medical Journal bahwa orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit kronis juga dianjurkan untuk minum pil jika mereka menderita covid-19 yang tidak parah.
Namun, kata mereka, pasien muda dan sehat, termasuk anak-anak, dan perempuan hamil serta ibu menyusui tidak boleh diberikan obat itu karena berpotensi membahayakan.
Baca juga: SehatQ Gelar Sentra Vaksinasi Booster di ITC Kuningan
Rekomendasi baru itu didasarkan pada hasil enam uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 4.796 pasien, kumpulan data terbesar untuk obat tersebut sejauh ini.
Uji coba itu menunjukkan bahwa molnupiravir mengurangi risiko rawat inap serta mempercepat pemulihan gejala covid-19, di mana rata-rata gejala hilang di hari ketiga dan keempat.
WHO mengakui bahwa masalah biaya dan ketersediaan yang terkait dengan molnupiravir dapat membuat akses ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah menjadi menantang.
Sementara vaksin tetap menjadi alat utama dalam memerangi pandemi, para ahli menyambut baik penambahan perawatan oral baru, yang menghambat kemampuan virus untuk bereplikasi dan seharusny tahan terhadap varian.
Satu-satunya pil anti-covid utama lain yang tersedia adalah Paxlovid Pfizer.
Namun lebih banyak kekhawatiran potensial telah dikemukakan tentang pil Merck, yang tidak diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang dan tulang rawan. (AFP/Nur/OL-09)
Terkini Lainnya
Merck Luncurkan Program Tunjangan Fertilitas Bagi Karyawan Mereka di Indonesia
Merck Fasilitasi Skrining Tiroid Gratis untuk Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Gandeng BRIN dan UGM, Merck Kembali Hadirkan Merck Young Scientist Award 2023
Regulator Kesehatan AS Izinkan Penggunaan Pil Covid-19 Pfizer
Panel Kesehatan AS Sebut Pil Merck Bisa Cegah Keparahan Covid-19
Harga Obat Mahal, 90% Bahan Baku Obat Masih Impor
Gobel: Menteri tidak Bisa Jabarkan Visi Industri Presiden
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Tidak Setuju RUU POM, Menkes Nilai Pengawasan Obat sudah Komprehensif
6 Cara Mengatasi Flu dengan Bawang Putih
Minum Obat Hipertensi Harus Terus Dilakukan Sampai Tekanan Darah Normal
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap