Tiongkok dan Rusia VetoSanksi AS untuk Korut
TIONGKOK dan Rusia menggunakan hak veto untuk menolak resolusi baru yang diinisiasi Amerika Serikat (AS) untuk menekan pengembangan senjata nuklir Korea Utara (Korut).
Resolusi dari AS untuk Korut mendapat dukungan dari 13 anggota Dewan Keamanan PBB lainnya.
"Seharusnya tidak menggantikan penekanan sepihak pada penerapan sanksi saja. Ini juga harus bekerja untuk mempromosikan solusi politik,” kata Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun.
Dia memperingatkan bahwa sanksi akan memiliki konsekuensi kemanusiaan bagi Korut, yang baru-baru ini mengumumkan diterjang pandemi covid-19.
Baca juga: Korut Luncurkan 3 Rudal Balistik, Biden Berang
Sanksi tambahan "tidak hanya tidak akan membantu memecahkan masalah tetapi akan menyebabkan lebih banyak efek negatif dan eskalasi konfrontasi," katanya.
Duta Besar Rusia, Vassily Nebenzia, menuduh AS mengabaikan seruan Korut untuk menghentikan “aktivitas permusuhan dan terlibat dalam dialog.
"Tampaknya rekan-rekan Amerika dan Barat kita menderita hal yang sama dengan blok penulis. Mereka tampaknya tidak memiliki respons terhadap situasi krisis selain memperkenalkan sanksi baru,” katanya.
Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden telah berulang kali mengatakan bersedia untuk berbicara dengan Korut tanpa prasyarat.
Ini telah menemukan sedikit minat dalam pembicaraan tingkat kerja dari Korut, yang pemimpinnya Kim Jong Un mengadakan tiga pertemuan tingkat tinggi dengan pendahulu Biden, Donald Trump.
Saat menawarkan pembicaraan, AS mengatakan bahwa Korut telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB 2017 yang menyerukan konsekuensi lebih lanjut jika Pyongyang menembakkan rudal jarak jauh.
Resolusi yang dirancang AS berisi sanksi pembatasan minyak impor secara legal oleh Korut setiap tahun untuk keperluan sipil dari empat juta menjadi tiga juta barel (525.000 menjadi 393.750 ton).
Jika resolusi ini disetujui akan memangkas impor minyak olahan dari 500.000 menjadi 375.000 barel. (France24/Cah/OL-09)
Terkini Lainnya
Buang Limbah Sembarangan di Jakarta Terancam Sanksi Pidana
Kapolda Sulbar Akan Beri Sanksi Petugas Lalai yang Mengakibatkan Tahanan Kabur
Langgar Kode Etik, DKPP Pecat Tiga Penyelenggara Pemilu
Pegawai Kominfo Main Judi Online bisa Terancam Dipecat
Jaksa Agung Melarang Jajaran Korps Adhyaksa Bermain Judi Online
Berpopulasi 98 Persen Muslim Tajikistan Larang Perempuan Berhijab, Ini Alasannya
DK-PBB Bahas Pelanggaran HAM Korea Utara
Hamas dan Israel Diminta Segera Terima Gencatan Senjata yang Diadopsi PBB
Israel Bersumpah Melanjutkan Operasi Militer di Gaza Meski Ada Rencana Gencatan Senjata PBB
Hamas dan Jihad Islam Ajukan Respons Gencatan Senjata ke Mediator Internasional
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Indonesia Sambut Adopsi Resolusi DK PBB 2735 untuk Gencatan Senjata di Gaza
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap