visitaaponce.com

Biden akan Kunjungi Saudi yang Ingin Dijadikan Paria

Biden akan Kunjungi Saudi yang Ingin Dijadikan Paria
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang penembakan massal baru-baru ini.(AFP/Saul Loeb.)

PRESIDEN AS Joe Biden akan mengunjungi Arab Saudi pada bulan ini. Langkah tersebut menjadi pembalikan nyata bagi seorang pemimpin yang pernah menyerukan agar kerajaan dijadikan paria.

Keputusan yang dilaporkan datang beberapa jam setelah Arab Saudi membahas dua prioritas Biden dengan menyetujui kenaikan produksi minyak dan membantu memperpanjang gencatan senjata di Yaman yang dilanda perang. The New York Times dan CNN, mengutip sumber-sumber anonim, Kamis (2/6), mengatakan bahwa Biden akan melanjutkan perjalanan Saudi yang telah lama dikabarkan akan dihentikan.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan dia tidak memiliki pengumuman tentang perjalanan itu. "Presiden akan mencari peluang untuk terlibat dengan para pemimpin dari kawasan Timur Tengah," tambahnya.

Biden berencana bulan ini untuk melakukan perjalanan ke KTT NATO di Spanyol dan KTT Kelompok Tujuh di Jerman. Dia juga diperkirakan melakukan perjalanan ke Israel.

Biden saat mencalonkan diri sebagai presiden menyerukan para pemimpin Saudi untuk diperlakukan sebagai, "Mereka yang paria," setelah hubungan akrab kerajaan ultrakonservatif dengan pendahulunya Donald Trump. Trump sebagian besar telah melindungi Saudi dari sanksi setelah penulis vokal Jamal Khashoggi, seorang warga AS, dibujuk ke konsulat Saudi di Istanbul lantas disiksa dan dimutilasi.

Menantu dan ajudan Trump, Jared Kushner, telah mengembangkan ikatan dekat dengan pemimpin de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang dilaporkan berbicara dengannya melalui obrolan WhatsApp. Biden tak lama setelah menjabat merilis laporan intelijen yang mengatakan putra mahkota mengizinkan pembunuhan Khashoggi dan pemerintah memberlakukan pembatasan visa pada puluhan warga Saudi yang dituduh mengancam para oposisi.

Baca juga: Israel Gelar Latihan Militer untuk Antisipasi Ancaman Iran

Biden juga mengurangi dukungan dari kampanye udara yang dipimpin Saudi di Yaman di tengah rasa jijik atas korban sipil. Biden pada Kamis memuji perpanjangan gencatan senjata dua bulan yang rapuh antara pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan pemberontak Houthi yang berafiliasi dengan Iran. Para pejabat AS mengatakan bahwa Riyadh mendukung diplomasi tersebut.

Produsen minyak utama yang dipimpin oleh Arab Saudi pada Kamis juga menyetujui peningkatan produksi yang lebih besar dari yang diharapkan. Ini melegakan bagi Biden yang angka jajak pendapatnya merosot sebagian karena meroketnya harga gas menyusul invasi Rusia ke Ukraina. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat