visitaaponce.com

Menlu Presiden Jokowi akan Kunjungi Kyiv dan Moskow

Menlu: Presiden Jokowi akan Kunjungi Kyiv dan Moskow
Presiden Joko Widodo(Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Agenda ini sepenuhnya didasarkan pada nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan dan sebagai presidensi G20.

"Dari Jerman, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kyiv, Ukraina, dan Moskow, Rusia. Kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pengarahan terhadap media, Jakarta, Rabu (22/6).

Menurut Retno, agenda tersebut merupakan rangkaian lawatan luar negeri Presiden Jokowi yang diawali dengan menghadiri Konferensi Tingkat-Tinggi (KTT) G7 pada Minggu (26/6) hingga Senin (27/6) di Elmai, Jerman. Jokowi pun akan menjadi pemimpin negara Asia pertama yang menginjakkan kaki di Kyiv dan Moskow sejak kedua negara tersebut berseteru.

"Di dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin," ujarnya.

Retno menambahkan, adu senjata Rusia dan Ukraina menimbulkan dampak negatif yang sangat besar bagi dunia. Sebab kedua negara merupakan produsen sekaligus bagian rantai pasokan pangan terbesar di dunia.

"Dunia juga memahami mengenai kompleksitas masalah yang ada. Meskipun situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai presidensi G20 dan salah satu anggota Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam," ucap Retno.

Baca juga: Moskow Pertimbangkan Tukar Pasukan Ukraina dengan Medvedchuk

Ia juga mengatakan lawatan Presiden Jokowi menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan dan dalam rangka memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan.

"Indonesia terus mendorong spirit perdamaian," imbuh Retno.

Menurut Retno, Indonesia merupakan salah satu negara non-G7 atau partner countries yang diundang ketua G7 yang dipegang Jerman saat ini. Selain Indonesia, negara-negara non G7 yang diundang diantaranya India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan.

"Dalam G7 Summit for Partner Countries, salah satu isu yang akan dibahas adalah mengenai masalah pangan. Seperti kita tahu isu pangan, energi dan keuangan terus menjadi pembicaraan dunia. Covid-19 memberikan dampak ekonomi dunia dan di tengah pemulihan ekonomi terjadi perang," pungkasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat