visitaaponce.com

Rakyat Sri Lanka Tolak Ranil Wickremesinghe Jadi Presiden

Rakyat Sri Lanka Tolak Ranil Wickremesinghe Jadi Presiden
Para demonstran berunjuk rasa menolak Ranil Wickremesinghe menjadi Presiden Sri Lanka di depan Gedung Sekretariat Presiden di Kolombo.(Arun SANKAR / AFP)

RAKYAT Sri Lanka menolak penunjukan Ranil Wickremesinghe oleh parlemen sebagai presiden baru. Mereka menilai Wickremesinghe merupakan boneka mantan pemimpin negara itu Gotabaya Rajapaksa yang telah menyebabkan krisis.

Penolakan itu dilakukan rakyat Sri Langka dengan berunjuk rasa di situs GotaGoGama, Kolombo. Demonstran menolak untuk mengakui pria berusia 73 itu sebagai pemimpin baru Sri Lanka.

“Seperti yang Anda ketahui, parlemen memilih presiden baru hari ini, tetapi presiden itu bukan orang baru bagi kami, itu bukan mandat rakyat,” kata pemimpin Federasi Mahasiswa Antar Universitas, Wasantha Mudalige.

Ia mengatakan keberhasilan rakyat mengusir Rajapaksa yang memperoleh 6,9 juta suara telah dicuri oleh Wickremesinghe. "Ranil bukan presiden kita, mandat rakyat ada di jalanan," serunya.

Baca juga: Ranil Wickremesinghe Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka

Para pengunjuk rasa juga menuduh Wickremesinghe membuat kesepakatan dengan keluarga Rajapaksa yang berkuasa untuk mengalahkan saingan politiknya.

Para pengunjuk rasa telah membakar kediaman pribadi Wickremesinghe dan menduduki kantornya selama protes pekan lalu.

“Ranil Wickremesinghe harus tahu bahwa jutaan orang di jalanan jauh lebih besar dari 134 orang,” kata seorang seniman Jagath Manuwarna.

Rakyat Sri Lanka juga tidak terkesan dengan saingan utama Wickremesinghe, Dullas Alahapperuma, karena dia tidak memiliki pengalaman di pemerintahan.

Demonstran merasa dikhianati oleh parlemen. Akibatnya gerakan protes yang dipimpin oleh mahasiswa dan pemuda sedang menyusun dan memikirkan strategi baru untuk menurunkan Wickremesinghe.

Menurut pemimpin pengunjuk rasa Melani Gunathilake, “Kami tahu betul bahwa Ranil Wickremesinghe tidak sama dengan Gotabaya Rajapaksa. Dia adalah orang yang lebih licik,” katanya.

“Baru-baru ini dia bahkan berusaha menekan protes dengan memberlakukan keadaan darurat dan mengirim helikopter angkatan udara ke GotaGoGama," ucap Melani.

"Tapi saya tidak berpikir orang akan terintimidasi oleh tindakan ini lagi. Sri Lanka pantas mendapatkan pemimpin yang benar-benar peduli pada rakyatnya, bukan seseorang yang memikirkan masa depan politiknya,” papar Melani.

Wickremesinghe dijadwalkan akan mengambil sumpah sebagai Presiden Sri Lanka pada Kamis (21/7) pagi, dengan masa jabatan kepresidenan hingga 2024.

Begitu dia menjadi presiden, jabatan Perdana Menteri dan tanpa kabinet karena telah dibubarkan.

Wickremesinghe meminta lawan politiknya untuk mengesampingkan perpecahan dan bekerja sama untuk mengatasi krisis makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

“Sekarang setelah pemilihan selesai, kita harus mengakhiri perpecahan ini,” katanya.

Menteri Harin Fernando mengisyaratkan bahwa Wickremesinghe akan membentuk pemerintahan nasional bersama dengan banyak partai.

"Negara ini membutuhkan pemulihan dalam waktu segera," tegasnya.

Parlemen Sri Lanka memilih Wickremesinghe sebagai presiden. Dia mengalahkan dua kandidat lain yang didukung partai oposisi, Dullas Alahapperuma dan Anura Kumara Dissanayake.

Mantan penjabat Presiden Sri Langka itu mendapatkan 134 suara dari 225 anggota parlemen.

Sebanyak 219 suara dinyatakan sah, empat abstain dan dua anggota legislatif walk out.

Sekretaris Jenderal Parlemen Sri Lanka mengumumkan hasil pemungutan suara tersebut.

Alahapperuma yang meraih 82 suara merupakan mantan Menteri Pendidikan dan mantan Anggota Partai Podujana Peramuna Sri Lanka yang dikontrol oleh mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Selain itu kandidat ketiga, Anura Kumara Dissanayake dari Partai National People's Power, hanya memiliki tiga anggota di parlemen. Dia memenangkan total tiga suara.

Pekan lalu, Wickremesinghe diambil sumpahnya sebagai penjabat Presiden Sri Lanka setelah Rajapaksa melarikan diri ke Singapura dari Maladewa. Kemudian parlemen memulai proses pemilihan presiden.

Rajapaksa melarikan diri dari Sri Lanka dan mengundurkan diri pada pekan lalu setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu istana kepresidenan di Ibukota Kolombo dan membakar rumah perdana menteri.

Masyarakat Sri Lanka menyalahkan dinasti politis Rajapaksa atas krisis yang terjadi.

Saudara pria Rajapaksa, Mahinda, mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Mei lalu.

Negara dengan 22 juta penduduk itu gagal membayar utang luar negeri setelah lumpuh akibat kekurangan cadangan devisa karena keruntuhan ekonomi yang bergantung kepada pariwisata.

Sri Lanka tidak mampu membayar makanan, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lain.

Kekurangan bahan bakar pun mengakibatkan pemadaman listrik harian yang berkepanjangan. Sejumlah sekolah tutup dan pegawai pemerintahan diminta untuk bekerja dari rumah.

Pemerintah sedang bernegosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout. Tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan. (AFP/Anadolu/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat