Rusia Tegaskan Dukungan untuk Pemerintahan Junta Myanmar
![Rusia Tegaskan Dukungan untuk Pemerintahan Junta Myanmar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/02d40de364f4051d640d50b18c895275.jpg)
RUSIA mendukung upaya junta Myanmar untuk menstabilkan negara yang dilanda krisis. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Rabu (3/8).
"Kami bersolidaritas dengan upaya (oleh junta) yang bertujuan menstabilkan situasi di negara ini," kata Lavrov selama pembicaraan dengan Menlu Wunna Maung Lwin di ibu kota Myanmar, Naypyidaw.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak perebutan kekuasaan militer, tahun lalu, dengan lebih dari 2.100 orang tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, menurut pemantau lokal.
Baca juga : Menlu Rusia Sergei Lavrov Kritik AS Selama Kunjungan ke Amerika Latin
Rusia adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta yang terisolasi, dan telah dituduh oleh kelompok hak asasi mempersenjatai militer dengan senjata yang digunakan untuk menyerang warga sipil sejak kudeta tahun lalu.
"Tahun depan, Anda akan mengadakan pemilihan legislatif dan kami berharap Anda sukses membuat negara Anda lebih kuat dan lebih sejahtera," tambah Lavrov.
Lavrov dijadwalkan melakukan perjalanan ke pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Kamboja saat perwakilan junta tidak disertakan karena penolakan mereka untuk terlibat dalam dialog dengan lawan-lawannya.
Baca juga : Soal UNRWA, Rusia Minta PBB Buktikan Israel Benar atau Bohong
Kunjungannya dilakukan setelah junta memicu kemarahan internasional baru, pekan lalu, ketika mengumumkan telah mengeksekusi empat tahanan.
Eksekusi dilakukan termasuk kepada seorang mantan anggota parlemen dan seorang aktivis demokrasi, dalam penggunaan hukuman mati pertama di negara itu dalam beberapa dasawarsa.
ASEAN menegaskan mengatakan blok regional itu kecewa dan terganggu dengan eksekusi bulan lalu, dan bahwa penggunaan hukuman mati lebih lanjut akan berarti "memikirkan kembali" rencana konsensus lima poin perdamaian.
Baca juga : Retno Marsudi Tegaskan Dalih Membela Diri Israel tidak Dapat Diterima
Junta belum mengomentari kunjungan Lavrov. Dengan pemerintah Barat menjatuhkan sanksi setelah kudeta dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, junta semakin beralih mendekati Tiongkok dan Rusia.
Kepala Junta Min Aung Hlaing berada di Moskow dalam kunjungan pribadi pada Juli dan dilaporkan bertemu dengan pejabat dari badan antariksa dan nuklir Moskow.
Tentara telah membenarkan perebutan kekuasaan di Myanmar dengan menuduh penipuan besar-besaran selama pemilihan umum pada 2020, ketika Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi mengalahkan partai yang didukung militer.
Tahun lalu, Jenderal Min membatalkan hasil pemilu, mengatakan bahwa mereka telah menemukan lebih dari 11 juta kasus penipuan pemilih. (Channelnewsasia/OL-1)
Terkini Lainnya
Polri: Bandar Judi Tersebar di Mekong Region Countries
Konflik Militer-Etnik Karen di Myanmar dan Ancaman Instabilitas Regional
Myanmar Dilanda Suhu Panas Capai 48,2 Derajat
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Militer Myanmar Manfaatkan Warga Sipil untuk Jadi Tameng Manusia
Rusia Berterima Kasih Kepada Korut
Ini Pesan Jokowi di Hadapan Lavrov dan Blinken
Rusia Mau Teken Traktat Bebas Nuklir Asalkan...
Menlu Rusia Ancam Serang NATO dan UE Hingga Menyerah
Menlu Rusia Kunjungi Iran untuk Kerja Sama Nuklir
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap