visitaaponce.com

Soal UNRWA, Rusia Minta PBB Buktikan Israel Benar atau Bohong

Soal UNRWA, Rusia Minta PBB Buktikan Israel Benar atau Bohong
Menlu Rusia, Sergei Lavrov mengadakan konferensi pers di markas besar PBB di New York pada 24 Januari 2024.(AFP/Angela Weiss)

MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendesak dilakukan penyelidikan atas tuduhan Israel bahwa beberapa staf badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) bekerja sama dengan kelompok Hamas Palestina dalam serangan 7 Oktober tahun lalu.

“Jika ada tuduhan seperti itu, kita harus membuktikannya," ujar Lavrov, yang turut menyinggung soal penangguhan pendanaan yang diberlakukan sejumlah negara kepada UNRWA.

Lavrov mengatakan sejak awal, Rusia mengutuk serangan 7 Oktober dan menegaskan bahwa terorisme dalam bentuk apa pun harus dilawan dengan cara yang tidak melanggar hukum humaniter internasional. 

Baca juga : Indonesia Kecewa Para Donor UNRWA Hentikan Pendanaan karena Klaim Sepihak Israel

"Namun, apa yang terjadi sekarang adalah hukuman kolektif. Itu dilarang dalam hukum kemanusiaan internasional," ujar dia.

Lavrov mengatakan jika penyelidikan dilakukan, maka akan diketahui fakta apakah tuduhan Israel benar berdasar.

“Tetapi jika penyelidikan dibatalkan, dan sebaliknya malah ada hukuman kolektif terhadap UNRWA dan mereka yang diberi bantuan, maka saya yakin ini adalah keputusan yang salah. Saya berharap manajemen PBB akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini dalam pembicaraan mereka dengan perwakilan Israel," kata Lavrov.

Baca juga : Sekjen PBB akan bertemu negara-negara donor setelah tuduhan lembaga pengungsi

Beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Swedia, Austria, dan Jepang telah menangguhkan dukungan keuangan untuk UNRWA yang didirikan pada 1949 untuk melayani pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Organisasi PBB itu membantu dalam memberi layanan pendidikan dasar dan kejuruan, layanan kesehatan dasar, bantuan dan layanan sosial, perbaikan infrastruktur dan kamp, serta layanan tanggap darurat.

UNRWA mengatakan telah membuka penyelidikan atas tuduhan Israel, dan telah memutuskan hubungan dengan para staf yang disebut terlibat dalam serangan Hamas. 

Baca juga : Dana Pengungsi Dihentikan, Iran Sebut Negara Barat Dukung Genosida di Gaza

Desakan Rusia soal pembuktian klaim Israel bukan tanpa alasan karena banyak kejadian yang membuktikan bahwa Israel tidak bisa dipercaya. 

Salah satunya adalah soal tuduhan Hamas membunuh warga sipil pada kejadian 7 Oktober 2023, Hamas melakukan pemenggalan kepala 40 bayi, menuduh rumah sakit sebagai markas Hamas, dan Hamas memerkosa sanderanya. 

Faktanya, tuduhan pemenggalan kepala bayi itu disebarkan tanpa ada bukti. Begitu juga bukti RS sebagai markas Hamas yang belum bisa diverifikasi.Soal sandera yang diperkosa juga telah dibantah oleh mantan sandera yang dibebaskan Hamas.(Anadolu/Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat