visitaaponce.com

Aksi Militer di PLTN Zaporizhzhia Jadi Ancaman bagi Dunia

Aksi Militer di PLTN Zaporizhzhia Jadi Ancaman bagi Dunia
Foto satelit memperlihatkan asap tebal di area PLTN Zaporizhzhia Kiev yang dikuasai Rusia, 23 Agustus 2022.(AFP/HO)

DIREKTUR Jenderal Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Robert Mardini, menyerukan penghentian semua operasi militer di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaphorizhzhia, Ukraina, yang dikuasai Rusia.

Menurut dia, serangan militer terhadap fasilitas tersebut dapat menyebabkan bencana bagi dunia. "Kesalahan perhitungan sekecil apa pun dapat memicu kehancuran yang akan kita sesali selama beberapa dekade," katanya.

Ia juga memperingatkan konsekuensi dari serangan itu bisa menjadi bencana bagi Ukraina, Rusia, dan penduduk di sekitarnya. "Sudah saatnya untuk berhenti bermain api dan sebagai gantinya mengambil tindakan nyata untuk melindungi fasilitas ini dan fasilitas lain seperti itu dari operasi militer apa pun," tambah Mardini.

Terpisah, Tim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tiba di Kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, pada Rabu (31/8). Mereka menjalankan misi untuk mencegah kecelakaan nuklir.

"Ini adalah misi yang berusaha untuk mencegah kecelakaan nuklir," kata Ketua IAEA, Rafael Grossi.


Baca juga: Rusia Pastikan Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Terkendali


Grossi bersama anggota mencapai kota 55 kilometer dari pabrik. Mereka kemungkinan akan bermalam sebelum tiba di fasilitas pada Kamis (1/9). Rusia menyambut baik niat IAEA untuk mendirikan misi permanen di pabrik tersebut.

Namun, kepala pemerintahan Rusia di daerah itu, Yevgeny Balitsky, mengatakan pemeriksaan IAEA harus dilakukan hanya dalam satu hari.

"Jika kami dapat membangun kehadiran permanen, atau kehadiran berkelanjutan, maka itu akan diperpanjang. Tetapi segmen pertama ini akan memakan waktu beberapa hari," kata Grossi.

PLTN itu menjadi yang terbesar di Eropa yang dijalankan oleh tenaga kerja Ukraina untuk memasok 20% listrik negara itu. Kiev mengatakan, Moskow telah menggunakan pabrik itu sebagai perisai untuk menyerang kota-kota besar dan kecil.

Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tingkat radiasi di pabrik itu normal. Moskow balik menuduh Ukraina menembaki pabrik itu untuk mencoba menimbulkan kemarahan internasional yang diharapkan Kiev akan menghasilkan zona demiliterisasi. (Aljazeera/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat