visitaaponce.com

Rusia dan Ukraina Lakukan Tukar Tahanan Sebanyak 300 Orang

RUSIA dan Ukraina telah melakukan pertukaran tahanan terbanyak dengan sekitar 300 orang. Angka tersebut menjadi yang terbanyak sejak kedua negara terlibat konflik.

Tahanan yang dibebaskan berasal dari sejumlah negara-negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Maroko.

Beberapa di antaranya telah dijatuhi hukuman mati setelah ditangkap di Ukraina dan dituduh sebagai tentara bayaran.

Rusia membebaskan sekitar 215 warga Ukraina, termasuk lima komandan yang memimpin pertahanan Ukraina  di kota pelabuhan selatan Mariupol awal tahun ini.

Sementara Ukraina mengirim kembali 55 orang Rusia dan Ukraina pro-Moskow dan Viktor Medvedchuk, pemimpin partai pro-Rusia terlarang yang menghadapi tuduhan pengkhianatan.

Kesepakatan itu, yang dicapai dengan bantuan Arab Saudi dan Turki.

“Ini jelas merupakan kemenangan bagi negara kita, bagi seluruh masyarakat kita. Dan hal utama adalah bahwa 215 keluarga dapat melihat orang yang mereka cintai aman dan di rumah,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Baca juga: 

Zelensky juga berterima kasih kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan atas bantuannya.

“Kami mengingat semua orang kami dan mencoba menyelamatkan setiap warga Ukraina. Inilah arti Ukraina, esensi kita, inilah yang membedakan kita dari musuh," katanya

Arab Saudi sebelumnya mengumumkan pembebasan 10 orang asing, setelah mediasi oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

“ini sebagai kelanjutan dari komitmennya terhadap inisiatif kemanusiaan untuk menekan krisis Rusia-Ukraina," ungkap pernyataan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Kelompok itu termasuk lima warga negara Inggris, dua orang Amerika, seorang pemilik paspor Kroasia, seorang warga Maroko dan seorang negara Swedia. Pesawat yang membawa sepuluh orang tersebut telah mendarat di Arab Saudi.

Legislator Inggris, Robert Jenrick mengatakan Aiden Aslin termasuk di antara mereka yang dibebaskan.

Aslin ditangkap awal tahun ini dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), salah satu proksi Rusia di Ukraina timur.

Rusia juga membebaskan warga negara Amerika Serikat, Alexander Drueke, 39, dan Andy Huynh, 27. Pasangan suami istri itu berasal dari Alabama yang ditangkap pada Juni saat bertempur di Ukraina timur.

Dalam sebuah tweet, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, berterima kasih kepada Ukraina karena memasukkan dua warga negaranya dalam pertukaran tahanan. Sullivan juga berterima kasih kepada Arab Saudi dan Turki.

"Kami berharap warga kami bersatu kembali dengan keluarga mereka,” tulisnya.

Perdana Menteri Inggris, Liz Truss memuji pembebasan warga negara Inggris di Twitter sebagai berita yang sangat disambut baik setelah ketidakpastian dan penderitaan mereka.

Truss mengatakan mereka telah ditahan oleh proksi yang didukung Rusia di Ukraina timur dan berterima kasih kepada Zelensky dan Arab Saudi karena membantu membebaskan mereka.

Sejumlah besar orang asing telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk berperang sejak invasi Rusia pada 24 Februari. Beberapa dari mereka telah ditangkap oleh pasukan Rusia, bersama dengan orang asing lainnya.

Menteri Luar Negeri Swedia, Ann Linde mengatakan di Twitter bahwa warga negara Swedia yang ditahan di Donetsk masuk dalam dalam daftar pertukaran tahanan. Dia juga berterima kasih kepada Ukraina dan Arab Saudi.

Pangeran Mohammed bin Salman telah mempertahankan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, termasuk dalam kerangka kelompok produsen minyak OPEC+. (Aljazeera/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat