PM Pakistan Bantah Tuduhan Terlibat Upaya Pembunuhan Imran Khan
PERDana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, telah menolak tuduhan terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap pemimpin oposisi dan mantan PM Imran Khan.
Sementara para pendukung Khan memprotes dan menuntut penyelidikan atas penembakan terhadap tersebut.
Khan mengalami luka tembak di kaki usai menghadiri demonstrasi anti-pemerintah pada Kamis (3/10). Mantan pemain kriket itu menyalahkan Sharif, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Rana Sanaullah dan seorang jenderal tinggi Pakistan.
"Saya tidak memiliki hak untuk tetap menjabat jika ada sedikit pun bukti yang ditemukan terkait keterlibatan saya dalam kasus ini," kata Sharif.
Ia menambahkan bahwa tidak ada bukti yang diajukan terhadap tiga orang yang disebutkan oleh Khan. "Saya akan berhenti dari politik selamanya jika itu yang terjadi," katanya.
Baca juga: Mahathir yang Berusia Hampir Seabad Kembali Bertarung
Sharif mengatakan Khan merusak negara dengan konspirasi palsu dan murahan. Dia mendesak Mahkamah Agung untuk membentuk komisi pengadilan penuh untuk menyelidiki tuduhan Khan tersebut.
"Saya meminta Ketua Hakim Pakistan Umar Ata Bandial yang terhormat untuk membentuk komisi pengadilan penuh karena harus ada keputusan segera tentang masalah ini setelah penyelidikan menyeluruh," katanya.
Militer Pakistan yang telah memerintah negara itu selama lebih dari 35 tahun dan menanggapi dengan menyebut pernyataan Khan tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diterima.
Khan telah mengadakan puluhan aksi unjuk rasa di seluruh negeri sejak April menuntut pemilihan dipercepat.
Dia memimpin demonstrasi ke ibu kota Pakistan, Islamabad, untuk mendesakkan tuntutan anti-pemerintah. Saat itu seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di distrik Wazirabad, Punjab timur yang mengenai kakinya.
Pemerintah Pakistan mengeluarkan perintah yang meminta Otoritas Pengatur Media Elektronik Pakistan (PEMRA) untuk membatalkan keputusan untuk melarang pidato langsung Khan di televisi.
Menteri Informasi Pakistan, Marriyum Aurangzeb mengatakan pemerintah percaya pada kebebasan berbicara dan norma-norma demokrasi, dan tidak akan menghalangi pidato Khan untuk mencapai publik.
Sementara itu, para pendukung Khan terus melakukan protes di semua kota besar di Pakistan, menuntut keadilan dan menyerukan pengunduran diri tiga orang yang dipersalahkan atas upaya pembunuhan tersebut.
Para pekerja dan pendukung partainya mempercayai klaim Khan. (Aljazeera/Cah/OL-09)
Terkini Lainnya
Alasan Bela Diri, Paman Tusuk Keponakannya hingga Tewas
Pelaku Mutilasi di Garut Terancam Hukuman Mati
Pegawai PT KAI Bunuh Istri karena Cemburu
Dipotong Jadi 12, Pelaku Mutilasi di Garut Juga Makan Mentah-mentah Sebagian Daging Korban
Kakak Beradik di Jakarta Timur Sudah Lama Rencanakan Pembunuhan Ayah Kandung
PBB: Imran Khan Dipenjara Secara Sewenang-wenang, Didesak untuk Segera Dibebaskan
Imran Khan Ditinggalkan Koalisi Shehbaz Sharif
Rakyat Pakistan Turun ke Jalan Protes Hasil Pemilu
Gonjang-ganjing Pemilu Pakistan
Imran Khan Tetep Semangat di Dalam Penjara
Imran Khan Dihalangi Penguasa Pakistan untuk Ikuti Pemilu
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap