visitaaponce.com

Kembali Rebut Kherson, Ukraina TolakBerdamai dengan Rusia

Kembali Rebut Kherson, Ukraina Tolak Berdamai dengan Rusia
Seorang tentara Ukraina berjalan di Bandara Kherson, Ukraina, Sabtu (19/11), yang telah kembali dikuasai militer Ukraina.(Ihor TKACHOV / AFP)

UKRAIAN mengaku senang dengan pencapaian serangan balik terhadap Rusia dengan terbaru merebut Kherson setelah Rusia menarik pasukan militernya dari wilayah tersebut.

Untuk itu, Kyiv enggan kembali ke meja perundingan damai dengan Moskow.

Bahkan Ukraina menganggap aneh negara-negara Barat karena mendorong isu tersebut.

"Ketika Anda memiliki inisiatif di medan perang, agak aneh menerima proposal seperti Anda tidak akan dapat melakukan semuanya dengan cara militer, Anda perlu bernegosiasi," kata penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhaylo Podolyak.

Menurut Podolyak, Ukraina tidak akan menempuh jalan untuk berdamai dengan negara yang kalah yakni Rusia.

"Itu seakan berarti bahwa negara yang telah memulihkan wilayahnya, harus menyerah kepada negara yang kalah," tambahnya.

Baca juga: Inggris Bantu Pertahanan Udara Militer Ukraina Senilai USD 60 Juta

Media Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melaporkan bahwa beberapa pejabat senior Washington mulai mendorong Ukraina untuk mempertimbangkan pembicaraan damai.

"Harus ada saling pengakuan bahwa kemenangan militer mungkin dalam arti sebenarnya mungkin tidak dapat dicapai melalui cara militer," kata Jenderal AS Mark Milley.

Ia memperkirakan bahwa terdapat peluang bagi Ukraina untuk kembali ke jalan perundingan damai dengan Rusia guna mengakhiri konflik. Namun menurut Podolyak, Moskow belum membuat proposal yang ditujukan secara langsung kepada Kyiv.

Negosiasi tidak masuk akal

Kyiv juga melihat pembicaraan seperti itu hanya sebagai manuver Kremlin untuk mendapatkan jeda di lapangan dan mempersiapkan serangan baru.

"Rusia tidak menginginkan negosiasi. Rusia sedang melakukan kampanye komunikasi yang disebut negosiasi," kata Podolyak.

Terlepas dari kekalahan besar militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di Kherson, Presiden Vladimir Putin masih berpikir dia dapat menghancurkan Ukraina.

"Ini adalah obsesinya dan bernegosiasi tidak masuk akal", kata Podolyak.

Rudal jarak jauh Moskow telah menembaki infrastruktur energi Ukraina selama berminggu-minggu, membuat jutaan rumah menjadi gelap gulita. Tapi Podolyak mengatakan pihaknya akan membuat serangan balik besar.

Wilayah Zaporizhzhia di Ukraina selatan dan Lugansk di timur sekarang menjadi arah sasaran Ukraina. "Otoritas Ukraina menyerukan peningkatan pengiriman senjata Barat, yang sangat penting di musim dingin," tambahnya.

"Perang akan berakhir ketika kita mendapatkan kembali kendali atas perbatasan kita dan ketika Rusia takut terhadap Ukraina," pungkasnya. (AFP/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat