visitaaponce.com

Semula Minta Pelonggaran, Kini Demonstran Tuntut Xi Turun

Semula Minta Pelonggaran, Kini Demonstran Tuntut Xi Turun
Demonstran yang meminta adanya pelonggaran kebijakan penguncian wilayah karena covid hingga meminta Xi Jinping turun(AFP/ JOSH EDELSON)

KEPOLISIAN Tiongkok menghadapi demonstran antipenguncian dengan pendekatan represif sehingga menyulut protes meluas. Aksi itu juga membuat publik Tiongkok meminta Presiden Xi Jinping menanggalkan jabatannya.

Sebagian besar wilayah di Tiongkok telah dikunci selama lebih dari tiga bulan dengan alasan penanggulangan covid-19. Publik Tiongkok menyalahkan kebijakan tersebut menyebabkan banyak korban jiwa.

Demo antipenguncian terus menyebar ke sejumlah kota besar di Tiongkok mulai Beijing, Shanghai, Chengdu dan kota-kota lainnya pada Sabtu dan Minggu (26 dan 27/11). Pusat demonstrasi berada di perguruan tinggi masing-masing kota tersebut.

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya penguncian, sementara beberapa kelompok mengecam penyensoran dan menyerukan demokrasi dan diakhirinya pemerintahan Xi Jinping. Sebagian besar protes berlangsung damai.

Ada beberapa bentrokan dengan polisi di Shanghai, dan pengunjuk rasa di Wuhan mendorong penghalang pandemi. Protes yang berkembang telah menunjukkan rasa frustasi dan skeptisisme yang meningkat terhadap komitmen partai Komunis yang berkuasa terhadap nol-covid.

Baca juga: Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Coba Operasional KCJB

Serangkaian insiden terkait penegakan kebijakan, termasuk kecelakaan bus yang menewaskan 27 orang yang dibawa ke lokasi karantina dan banyak kasus bunuh diri serta kematian lainnya terkait penguncian dan pembatasan, telah menguji kesabaran publik Tiongkok.

"Kami akan selalu mendukung partai Komunis, tetapi kami menginginkan demokrasi dan kebebasan," kata seorang demonstran.

Seorang demonstran lain juga menyatakan “Kami ingin dihormati, bukan kebohongan. Kami menginginkan reformasi, bukan revolusi budaya. Kami ingin suara, bukan pemimpin. Kami ingin menjadi warga negara, bukan budak.”

Sejak Jumat (25/11), gelombang protes telah menyebar ke berbagai kota, dipicu oleh kematian 10 orang dalam kebakaran gedung di Urumqi di Xinjiang. (The Guardian/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat