visitaaponce.com

Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Coba Operasional KCJB

Jokowi dan Xi Jinping Saksikan Uji Coba Operasional KCJB
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut kedatangan Presiden Tiongkok Xi Jinping di lokasi KTT G-20, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11).(ANTARA/Sigid Kurniawan)

PRESIDEN Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping menyaksikan uji coba operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) secara daring pada Rabu (16/11) petang, sebagai salah satu agenda Pertemuan Bilateral Republik Indonesia (RI)-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang digelar di tengah perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 Nusa Dua, Bali.

Dalam laporannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan kemajuan pembangunan kereta cepat saat ini sudah mencapai 80,4%.

"Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini adalah salah satu proyek utama 'Global Maritime Fulcrum' dan inisiatif 'Belt and Road' yang menjadi landmark kerja sama Indonesia dan Tiongkok," ujarnya.

KCJB, yang merupakan tonggak modernisasi transportasi perkeretaapian di Indonesia, akan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh 36 menit, jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan durasi 3 jam dengan kereta api konvensional. Saat diluncurkan, Indonesia nantinya akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat.

"Teknologi yang digunakan pada Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan fitur kereta cepat Tiongkok yang sangat canggih, teruji, dan berkelas dunia, diantaranya jalur lintasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis Indonesia," kata Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level/3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise yang mampu meredam getaran dan kebisingan secara optimal walau dalam laju sangat cepat. KCJB mampu melesat dengan kecepatan 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.

Pada uji coba operasional ini, tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) mengoperasikan Kereta Inspeksi yang meluncur mulus sepanjang 15 km dari Stasiun Tegalluar Bandung menuju Casting Yard 4 di atas jalur uji KCJB. Kereta inspeksi KCJB dirancang untuk mampu mendeteksi kondisi lintasan, kelistrikan, komunikasi, persinyalan, dan respons dinamis kereta. Kereta inspeksi juga sudah teruji dalam mendeteksi berbagai isu dari lingkungan sekitar lintasan, serta mampu memberikan akurasi laporan kondisi lintasan tingkat tinggi secara realtime.

Kereta inspeksi ini akan dioperasikan setiap hari sebelum jalur digunakan untuk kereta penumpang. Uji coba ini, yang merupakan bagian
dari persiapan jelang pengoperasian KCJB pada pertengahan 2023, juga memperlihatkan fitur-fitur unggul kereta penumpang KCJB yang dilengkapi teknologi canggih. Kereta penumpang yang nyaman, modern, lebih luas, dan ramah difabel ini sarat unsur keindonesiaan, dengan desain kepala kereta terinspirasi dari kepala komodo, dan lapisan kursi penumpang menggunakan motif batik mega mendung khas Jawa Barat.

Kapasitas penumpang dalam sekali perjalanan mencapai lebih dari 600 penumpang, yang terdiri dari kelas VIP, first class dan second class.
Proyek KCJB berhasil merampungkan sejumlah pencapaian sejak pembangunan berskala penuh dimulai pada Juni 2018. Seluruh konstruksi layang, jembatan dan terowongan telah selesai. Di sisi lain pemasangan rel di jalur utama dari arah Bandung menuju Jakarta masih berlangsung. Berbagai persiapan jelang operasional pun berjalan tanpa hambatan.


Baca juga: Luhut Klaim Progres Kereta Cepat Jakarta Bandung Sudah 80,4%


"Berkat dukungan semua pihak, para kontraktor, pemerintah pusat dan daerah, investor, dan tentunya masyarakat Indonesia, KCJB sudah mencapai berbagai milestone penting," terangnya.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengaku senang bisa berkesempatan hadir dari bagian sejarah uji coba KCJB. Bahkan KCJB
tersebut nantinya akan digunakan masyarakat Indonesia.

"Hari ini saya sangat bahagia dan gembira terharu karena Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping berkesempatan melihat langsung, walaupun secara virtual pergerakan pertama rangkaian kereta cepat. Tadi kita lihat disaksikan, disenyumin, ditepuk tangani oleh kedua presiden tersebut," katanya.

Gubernur menjelaskan proses uji coba tersebut berjalan lancar, meski uji coba tersebut belum sampai Jakarta. Walaupun kereta inspeksi, sesungguhnya barangnya sama, hanya dalamnya aja yang berbeda, dan berlangsung lancar diuji sepanjang 15 km.

Pria yang kerap disapa Emil tersebut berharap adanya kereta cepat bisa berguna bagi masyarakat Indonesia. Apalagi saat ini terdapat ribuan
pekerja yang turut andil dalam pembangunan tersebut.

"Tentunya kita berharap semuanya lancar, belum jadi pun 13 ribu tenaga lokal dipekerjakan di proyek ini. Belum pajak dari tanahnya, belum nanti pengembangan kota-kota baru yang dilewati oleh kereta cepat, seperti Tegalluar, Karawang, dan lain-lain," terangnya.

Emil mengungkapkan adanya kereta cepat tersebut menjadi pembangunan jangka panjang. Terlebih Presiden Jokowi memiliki rencana menyambungkan hingga Surabaya.

"Tentu kami dukung, pasti lebih murah, karena punya pelajaran berharga bagaimana yang pertama mungkin agak repot. Tapi yang kedua insya Allah lancar, apalagi nanti tanahnya melipir jalan tol sampai Surabaya. Sehingga komponen pembebasan lahan yang kalau di proyek ini sebesar Rp15 triliun, tidak perlu terjadi karena kita bisa menghemat dengan cara lain," jelasnya.

Dia menambahkan hingga saat ini belum menyerahkan calon nama KCJB tersebut ke Presiden Jokowi. Namun menurutnya saat ini telah meminta masyarakat untuk menentukan nama KCJB tersebut.

"Belum (nama KCJB), karena ada 16 ribu yang ngasih ngomen. Nanti diseleksi oleh tim saya 10 nama. Nanti saya diserahkan ke Pak Presiden, karena beliau yang berkenan. Tapi idenya yang penting kecepatan," lanjutnya. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat