visitaaponce.com

Perawat Inggris Mogok Kerja Sebagai Protes Tuntut Kenaikan Gaji

Perawat Inggris Mogok Kerja Sebagai Protes Tuntut Kenaikan Gaji  
Para perawat yang tergabung dalam Royal College of Nursing (RCN) melakukan unjuk rasa memprotes perbaikan gaji di Inggris.(AFP)

PARA perawat Inggris, Selasa (20/12), melakukan mogok kerja kedua yang tak pernah terjadi sebelumnya. Aksi mogok sebagai bentuk protes untuk menuntut upah lebih baik. 

Di sisi lain, aksi mogok para perawat akan berdampak buruk pada pelayanan dan keselamatan para pasien.  

Sekitar 100.000 perawat yang menjadi anggota Royal College of Nursing (RCN) di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara melakukan mogok kerja dan aksi mogok ini merupakan pertama kalinya dalam 106 tahun sejarah serikat pekerja di Inggris.

Mereka menuntut kenaikan gaji bersamaan ancaman inflasi yang melanda Inggris. 

Merespons tuntutan para perawat, tampaknya pemerintah Inggris tak mamenuhi tuntutan para perawat yang mendesak kenaiknya gaji di atas 4%-5%. 

Para perawat yang mogok hanyalah salah satu dari banyak pekerja sektor publik dan swasta Inggris.

Para pekerja dari sektor industri lain sebenarnya menuntut hal yang sama, Pasalnya mereka menghadapi biaya hidup yang tinggi disebabkan angka inflasi yang tinggi yang menerpa Inggris dalam puluhan tahun terakhir.

Indeks harga konsumen Inggris saat ini naik 11%. Setelah aksi mogok kerja para perawat, pekerja ambulans, termasuk paramedis dan petugas medis lain berencna akan melakukan aksi serupa pada Rabu (21/12).

Baca juga: Sunak: Inggris Siap Kucurkan Bantuan Militer US$304 Juta untuk Ukraina

Gelombang mohok kerja kedua dijadwalkan pada 28 Desember mednatang. Sementara itu, pegawai kantor pos, kereta api, dan petugas di perbatasan akan melakukan mogok kerja selama periode Natal.

Organisasi perawat RCN telah mengkritik pemerintah Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak karena menolak untuk membahas gaji sebagai bagian dari negosiasi yang macet untuk mengakhiri perselisihan.

Dengan gagalnya negosiasi, para perawat memperingatkan bahwa aksi mogok kerja akan dilakukan lagi dalam beberapa bulan mendatang.

"Satu-satunya alasan kami mengakar adalah karena kami tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara tentang masalahnya," kata direktur serikat pekerja di Inggris, Patricia Marquis, kepada Times Radio, Senin (19/12).

"Sayangnya, jika tidak ada keputusan pasti, maka anggota kami telah mengambil suara untuk melakukan aksi mogok dan mandat yang berlangsung selama enam bulan,"

Serikat pekerja juga menuduh Menteri Kesehatan Steve Barclay mengadopsi gaya negosiasi "macho" selama pertemuan singkat yang diadakan baru-baru ini.

"Tuntutan RCN tidak terjangkau selama masa-masa sulit ini dan akan mengambil uang dari layanan garis depan sementara mereka masih belum pulih dari dampak pandemi," kata Barclay.

Dia dan menteri lainnya telah menegaskan kembali bahwa mereka hanya dapat menerima rekomendasi dari badan peninjauan gaji independen.

Badan yang ditunjuk pemerintah, terdiri dari ekonom dan pakar sumber daya manusia, mendesak kenaikan gaji sektor kesehatan setidaknya £1.400 ($1.740) di atas kenaikan 3,0 persen tahun lalu.

Tapi kritikus berpendapat bahwa penghematan anggaran yang diberlakukan pemerintah dan kebijakan yang diterbitkan pada bulan Juli, ternyata mendahului tingkat inflasi yang lebih tinggi saat ini. (AFP/Fer/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat