AS LaporkanKorban Badai Salju Capai 50 Orang
![AS Laporkan Korban Badai Salju Capai 50 Orang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/f4ee21d6df640f6cdd1da4783c662657.jpg)
KORBAN tewas akibat badai salju di daerah Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS) telah meningkat menjadi 27 orang.
Secara keseluruhan korban tewas di seluruh negara bagian mencapai 50 orang.
Para korban tewas ditemukan di dalam mobil, rumah, dan tumpukan salju.
Beberapa meninggal karena tertimpa tumpukan salju dari atap rumah. Kepala Eksekutif Bufallo Erie Mark Poloncarz menggambarkan badai salju sebagai bencana terburuk.
Dia menduga lebih banyak korban tewas yang belum ditemukan. Misalnya mereka yang terdampar di mobil selama lebih dari dua hari.
"Situasi yang mengerikan adalah kita bisa melihat semacam cahaya di ujung terowongan. Tapi ini belum berakhir," katanya.
Layanan Cuaca Nasional AS mengatakan pada Senin (26/12), bahwa salju setebal 23 sentimeter dapat turun di beberapa daerah pada Selasa (27/12).
Para ilmuwan mengatakan krisis perubahan iklim mungkin berkontribusi pada intensitas badai.
Itu karena atmosfer dapat membawa lebih banyak uap air, yang berfungsi sebagai bahan bakar, menurut direktur Pusat Data Salju dan Es Nasional di University of Colorado, Boulder, Mark Serreze.
Baca juga: Sedikitnya 34 Orang Tewas Akibat Badai Salju Ekstrem di AS
Badai salju paling parah terjadi di barat New York hingga Sabtu (24/12), membuat banyak toko di Buffalo ditutup, pemutusan listrik dan larangan berkendara. Keganasan kondisi white-out menguji area yang terbiasa menghukum salju.
"Tidak masalah jika Anda memiliki 1.000 peralatan lebih dan 10.000 personel, masih tidak ada yang dapat Anda lakukan pada periode itu. Seburuk itu," kata Poloncarz.
Cuaca ekstrem membentang dari Great Lakes dekat Kanada, hingga ke Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
Sekitar 60% populasi AS menghadapi peringatan cuaca musim dingin, dan suhu anjlok drastis di bawah normal dari timur Pegunungan Rocky ke Appalachian.
Suhu beku selama berhari-hari di daerah Deep South yang biasanya hanya membeku selama beberapa jam telah mengancam puluhan sistem air karena pipa yang pecah membocorkan jutaan galon air. Pembekuan pipa jaringan air juga terjadi di Shreveport, Louisiana.(ABC/Cah/OL-09)
Terkini Lainnya
Akibat Cuaca Buruk, Lima Pemain Ski Tewas di Pegunungan Alpen
Tiongkok Dilanda Gelombang Dingin dan Salju Ekstrem
320 Penerbangan di Bandara Frankfurt Gagal Terbang karena Badai Salju
33 Orang Tewas Akibat Badai Musim Dingin di Amerika
Ribuan Jadwal Penerbangan di AS Dibatalkan Akibat Badai Salju
Alam dan Rusia Kompak Serang Ukraina
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap