Turki Kutuk Aksi Provokatif Menteri Israel di Al Aqsa
![Turki Kutuk Aksi Provokatif Menteri Israel di Al Aqsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/9d8e3c1f2e175db33d77b9b6d2d635a8.jpg)
KEMENTERIAN Luar Negeri Turki mengutuk tindakan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terhadap Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.
"Kami prihatin dan mengutuk tindakan provokatif Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terhadap Masjid Al Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel," kata pernyataan Kemenlu Turki pada Selasa (3/1).
Menteri sayap kanan Israel itu memasuki kompleks Masjid Al Aqsa pada Selasa pagi, sehari setelah dia mengumumkan menunda kunjungan itu karena adanya peringatan tentang kerusuhan.
Turki menyerukan Israel untuk bertindak secara bertanggung jawab untuk mencegah provokasi yang akan melanggar status dan kesucian situs keagamaan di Yerusalem dan menyebabkan eskalasi di wilayah tersebut.
Selain itu, kunjungan Ben-Gvir tersebut dikecam secara besar-besaran oleh warga Palestina yang menganggap kunjungan itu sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bagi umat Islam, Al Aqsa adalah tempat paling suci ketiga di dunia setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Baca juga: Palestina Kecam Kunjungan Menteri Israel Itamar Ben-Gvir di Al-Aqsa
Orang Yahudi menyebut kompleks Masjid Al Aqsa sebagai Temple Mount (Bukit Bait Suci) karena dua kuil Yahudi berada di sana sejak zaman kuno.
Ben-Gvir berpegang pada pandangan sayap kanan tentang warga Palestina dan menyerukan pengusiran mereka.
Dia telah berulang kali bergabung dengan para pemukim Israel untuk menyerbu Masjid Al Aqsa.
Politikus sayap kanan itu juga menyebabkan gelombang eskalasi di kota pendudukan itu setelah dia mendirikan kantor di lingkungan Sheikh Jarrah.
Pada November 2022, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan dalam rekaman audio yang bocor bahwa seluruh dunia prihatin tentang pandangan ekstremis Ben-Gvir.
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel pada 1967.
Negara Yahudi itu kemudian mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (Ant/Anadolu/OL-16)
Terkini Lainnya
Sebarkan Kabar Baik Kurangi Potensi Konflik Antarumat Beragama
Pejabat Senior Departemen Luar Negeri AS Mundur di Tengah Konflik Gaza
Israel Menolak Inisiatif Prancis Meredakan Konflik dengan Hizbullah
Laporan PBB Ungkap Pelanggaran Berat terhadap Anak Meningkat pada 2023
Bawaslu: Seluruh Tahapan Pilkada 2024 Rawan
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap