visitaaponce.com

Enam Bulan Jadi Presiden, Marcos Jr Bunuh 61 Gembong Narkoba

Enam Bulan Jadi Presiden, Marcos Jr Bunuh 61 Gembong Narkoba
Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Junior.(AFP)

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. memerangi peredaran obat-obatan terlarang. Setidaknya 61 orang tewas di Filipina dalam enam bulan pada tahun lalu.

“Antara 1 Juli dan 31 Desember 2022, 61 tersangka pelaku narkoba dibunuh dalam operasi anti-narkoba yang dilakukan pemerintah,” kata Juru Bicara Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Kolonel Jean Fajardo, dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (12/1).

Menurut dia, jumlah itu termasuk yang tewas dalam operasi bersama dengan Badan Penegakan Narkoba Filipina. Namun data Dahas, sebuah kelompok pemantau yang dijalankan oleh Universitas Filipina, mengungkapkan angka lebih tinggi.

Lembaga itu mencatat 175 orang tewas dalam pemberantasan narkoba antara 30 Juni dan 31 Desember 2022. Dengan demikian, total kematian dalam pemberantasan narkoba 324 pada 2022.

“Agen negara masih mengejar sisa gembong narkoba yang kini bergeser dari ibu kota, Manila, ke Negros Occidental di Kota Davao dan Cebu,” klaim kelompok itu.

Perang melawan narkoba Filipina diluncurkan pada Juni 2016 di bawah era Presiden Rodrigo Duterte. Dia melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pengedar dan pengguna narkoba.

Duterte memberikan mandat tembak di tempat kepada kelompok tersebut. Pada 2018, Duterte mengumumkan penarikan Filipina dari Statuta Roma, yang mulai berlaku pada Maret 2019.

Namun, Pengadilan Kriminal Internasional membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam

perang melawan narkoba di Filipina pada 2021. (Anadolu Agency/OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat