Bahas Laut Cina Selatan, Presiden Filipina Bongbong Kunjungi Negeri Kangguru
![Bahas Laut Cina Selatan, Presiden Filipina Bongbong Kunjungi Negeri Kangguru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/5004604ef7603204a58bd189b1dc2230.jpg)
PRESIDEN Filipina Ferdinand Marcos atau Bongbong mengatakan kepada parlemen Australia bahwa negaranya tidak akan menyerahkan kedaulatan kepada Tiongkok. Manila berada di garis depan dalam perjuangan perdamaian regional dan mencari dukungan atas sengketa maritim dengan Beijing.
Ketika kapal perang Beijing terdeteksi di perairan lepas pantai negaranya, Bongbong mengatakan kepada anggota parlemen Australia bahwa Filipina kini berada di garis depan melawan tindakan yang merusak perdamaian regional.
"Itu mengikis stabilitas regional, dan mengancam keberhasilan regional," katanya.
Baca juga : Filipina dan Tiongkok kembali Bersitegang di Laut China Selatan
Ia berjanji akan tetap teguh mempertahankan kedaulatan negaranya. Dia mengaku tidak akan membiarkan upaya apa pun oleh kekuatan asing untuk mengambil satu inci persegi wilayah kedaulatan negaranya.
“Tantangan yang kami hadapi mungkin berat, namun tekad kami juga sama beratnya. Kami tidak akan menyerah,” jelasnya.
Pihak berwenang Filipina minggu ini mengatakan mereka mendeteksi kapal angkatan laut Tiongkok di sekitar Scarborough Shoal wilayah yang direbut oleh Beijing pada 2012. Tiongkok telah mengklaim perairan dangkal dan sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan (LCS) sebagai miliknya, mengabaikan keberatan regional dan keputusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Baca juga : Filipina Komitmen terhadap Kode Etik Laut China Selatan
Mereka telah lama mengerahkan penjaga pantai dan kapal-kapal lain di sekitar Scarborough Shoal untuk mencegah akses Filipina. Namun Bongbong menyebut pengerahan kapal perang merupakan perkembangan baru dan mengkhawatirkan.
LCS secara strategis penting bagi beberapa negara, karena menyediakan jalur utama untuk impor dan ekspor bahan bakar penting, makanan, dan barang-barang lainnya.
Filipina dan negara-negara lain yang didukung oleh Amerika Serikat berpendapat bahwa jalur air tersebut harus bebas dan terbuka. Tiongkok telah mengembangkan kekuatan angkatan lautnya dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan harapan dapat memproyeksikan kekuatan militer dan politiknya jauh di luar wilayah negaranya.
“Perlindungan LCS sebagai arteri global yang penting sangat penting untuk menjaga perdamaian regional. Dan saya berani mengatakan perdamaian global” katanya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Ayo Pantau Cuaca 22 Juni 2024
Penjaga Pantai Tiongkok Dituduh seperti Bajak Laut di Laut Cina Selatan
Menakar Strategi RI dalam Menangkal Ancaman Konflik Laut China Selatan
Ubah Wajah Laut China Selatan Jadi Sea of Peace
Ubah Wajah Laut China Selatan Jadi Sea of Peace
Marcos Jr Janji Hadapi Tiongkok
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
Baru Berusia 17 Tahun, Begini Prestasi Zhang Zhi Jie dalam Dunia Bulutangkis
Profil Zhang Zhi Jie yang Meninggal Saat Bertanding: Bintang Bulu Tangkis Masa Depan Tiongkok
Kecelakaan Roket Tianlong-3 Saat Uji Coba di Darat, Tidak Ada Korban Cedera
Cegah Barang Ilegal, Kebijakan Bea Masuk 200% Perlu Diikuti Penegakan Hukum
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap