visitaaponce.com

Rusia dan Estonia Saling Usir Duta Besar

Rusia dan Estonia Saling Usir Duta Besar
Menlu Estonia Urmas Reinsalu saat jumpa pers pada acara pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Belgia, Senin (23/1).(John THYS / AFP)

RUSIA dan Estonia saling mengusir duta besar (Dubes)  dalam sebuah langkah tit-for-tat. Kedua negara mengatakan bahwa misi diplomatik mereka akan dipimpin oleh kuasa usaha (chargés d'affaire).

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia telah memanggil Dubes Estonia Margus Laidre dan memerintahkannya untuk meninggalkan Moskow pada 7 Februari.

Nantinya, perwakilan diplomatik Estonia di Rusia akan diturunkan ke level kuasa usaha yang mengepalai misi negara anggota Uni Eropa tersebut di Negeri Beruang Merah.

Baca juga : UE Kucurkan Rp855 T untuk Ukraina

Kemenlu Rusia mengatakan bahwa pengusiran ini merupakan balasan atas tindakan tidak bersahabat dari Estonia yang secara radikal mengurangi jumlah staf Kedutaan Besar Rusia di Tallinn.

Merespons tindakan Moskow, Menteri Luar Negeri Estonia Urmas Reinsalu mengatakan bahwa Duta Besar Rusia juga harus angkat kaki pada 7 Februari mendatang, sesuai dengan prinsip paritas.

Awal bulan ini, Kemenlu Estonia memerintahkan Rusia untuk mengurangi jumlah staf di kedutaannya menjadi delapan diplomat dengan 15 staf administrasi, teknis dan layanan untuk mencapai keseimbangan perihal staf kedutaan pada 1 Februari.

Baca juga : Politik Lokal di Jerman Menghambat Produksi Senjata untuk Ukraina

"Estonia telah mengurangi hubungan bilateralnya dengan Rusia hingga ke tingkat minimum absolut sejak Kremlin melancarkan operasi militer di Ukraina pada Februari 2022," kata Reinsalu dalam sebuah pernyataan pada 11 Januari lalu.

"Sekarang, kami membatasi jumlah diplomat Rusia yang bekerja di Estonia untuk mencapai paritas. Langkah hari ini berkorelasi dengan rendahnya hubungan kita secara umum," ujarnya.

Kemenlu Rusia mengatakan pada Senin (23/1) kemarin bahwa kepemimpinan Estonia telah dengan sengaja menghancurkan seluruh hubungan dengan Rusia.

"Total Russophobia, penanaman permusuhan terhadap negara kita telah diangkat Tallinn ke peringkat kebijakan negara," bunyi pernyataan itu yang merujuk pada istilah ketakutan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Rusia. (Euronews/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat