visitaaponce.com

Ancaman Korut Meningkat, AS dan Korsel Perkuat Kerja Sama Keamanan

Ancaman Korut Meningkat, AS dan Korsel Perkuat Kerja Sama Keamanan
Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin saat bertemu dengan Menhan Korea Selatan Lee Jong-sup.(AFP)

MENTERI Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup di Seoul pada Selasa (31/1) waktu setempat.

Kedua pejabat negara berjanji untuk meningkatkan latihan militer bersama dan kerja sama keamanan. Mengingat, Korea Selatan tengah mencari dukungan nuklir dalam menghadapi ancaman Korea Utara yang terus meningkat.

Otoritas Korea Selatan berupaya meyakinkan publiknya yang semakin gelisah dan sebagai komitmen pencegahan yang diperpanjang oleh AS. Tepatnya, setelah satu tahun Korea Utara menyatakan kepemilikan senjata nuklir yang tidak dapat dipulihkan dan melakukan uji coba senjata terlarang hampir setiap bulan.

Baca juga: Sekjen NATO Berkunjung ke Markas Pasukan Bela Diri Jepang

Austin dan Lee sepakat untuk memperluas dan meningkatkan tingkat dan skala latihan militer bersama, mengingat provokasi yang terus berlanjut dari Pyongyang, termasuk serangan pesawat tak berawak baru-baru ini, kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Ketegangan militer di semenanjung Korea meningkat tajam pada tahun 2022 ketika Korea Utara melakukan sejumlah uji coba senjata yang memecahkan rekor, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua yang paling canggih.

Pyongyang mengirim lima pesawat nirawak melintasi perbatasan pada 26 Desember, insiden pertama dalam lima tahun terakhir dan mendorong Seoul untuk mengerahkan pesawat tempurnya.

Austin dan Lee sepakat untuk memperluas skala dan tingkat latihan gabungan. "Hal ini diperlukan karena perubahan lingkungan keamanan, termasuk upaya Korea Utara baru-baru ini untuk meningkatkan program nuklir dan rudalnya," kata Lee dalam konferensi pers di Seoul.

Baca juga: AS Anggarkan Rp758 Miliar untuk Propaganda di Korut

Kedua sekutu keamanan itu akan melakukan latihan meja pada bulan Februari untuk meningkatkan komunikasi tentang opsi pencegahan dan respons terhadap ancaman nuklir Pyongyang.

"Kami akan melakukan sejumlah latihan di atas meja untuk memastikan bahwa kami melihat segala sesuatunya secara langsung," imbuh Austin dalam pengarahan tersebut.

Setiap latihan militer gabungan AS-Korea Selatan membuat marah Pyongyang, yang menganggapnya sebagai latihan untuk invasi dan sering kali merespons dengan ancaman dan latihan sendiri.(CNA/OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat