visitaaponce.com

Indonesia Kecam Israel atas Perluasan Pemukiman di Tepi Barat

Indonesia Kecam Israel atas Perluasan Pemukiman di Tepi Barat
Penjajahan terbuka abad 21 yang dilakukan Israel atas Palestina di Gevat Arnon, dekat kota Nablus di Tepi Barat wilayah Palestina.(AFP)

PEMERINTAH Indonesia dan sejumlah negara-negara hingga Amerika Serikat (AS) mengecam kebijakan Israel yang mengesahkan sembilan lokasi pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, Tepi Barat. Penjajahan terbuka di abad 21 ini bertentangan dengan beberapa resolusi selain dapat menambah pelik ketegangan.

"Indonesia mengecam keras keputusan Israel mengesahkan sembilan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan rencana pembangunan 10 ribu rumah baru di wilayah tersebut," ungkap keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (16/2/2023).

Keputusan Israel ini, lanjut Kementerian tersebut, bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi PBB terkait serta menyulut ketegangan dan instabilitas di kawasan. Indonesia mengajak dunia bersama-sama menekan Israel supaya membatalkan keputusan bermuatan penjajahan tersebut.

"Komunitas internasional harus bersatu mendesak Israel menghentikan tindakan-tindakan tersebut dan terus mendesak terciptanya solusi dua negara," tutup keterangan tersebut.

Amerika Serikat juga menentang otorisasi Israel atas perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Tindakan Israel hanya memperburuk situasi dan mencegah munculnya perdamaian dengan Palestina.

"Kami sangat menentang tindakan sepihak seperti itu yang memperburuk ketegangan dan merusak prospek solusi dua negara yang dinegosiasikan," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Ia mengulangi seruan kepada semua pihak untuk menghindari tindakan yang dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Israel dan Palestina. Pada Minggu (12/2), pemerintah Israel melegalkan sembilan pos terdepan permukiman dan membangun rumah baru di dalam area tersebut.

Hal ini terjadi usai kekerasan selama berbulan-bulan membara di Tepi Barat.Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price mengatakan Blinken telah membuat penentangannya terhadap legalisasi pos-pos pemukim jelas selama kunjungan ke Israel dan Tepi Barat yang berakhir pada 31 Januari.

Namun, Price tidak mengungkapkan langkah lanjutan AS usai tindakan terbaru dari Israel tersebut. "Israel tentu saja akan membuat keputusan kedaulatannya sendiri. Kami telah membuat pendapat kami, pendapat kami yang sangat kuat tentang hal ini dengan sangat jelas," seru Price.

Pejabat AS, kata Price, melakukan diskusi intensif dengan Israel, Palestina, dan negara-negara lain di kawasan itu. Selain itu, upaya AS untuk mengurangi ketegangan akan terus berlanjut.

Seorang pejabat senior Israel, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan Israel tidak terkejut dengan tanggapan AS. Pasalnya, kedua belah pihak tidak sepakat mengenai masalah ini selama beberapa dekade.

"Ketidaksepakatan ini tidak merugikan dan tidak akan merugikan aliansi yang kuat antara Israel dan AS," pungkas pejabat itu. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Amerika Serikat Kecam Perluasan Permukiman Yahudi di Tepi Barat

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat