visitaaponce.com

Turki Hentikan Pencarian Korban Gempa

Turki Hentikan Pencarian Korban Gempa
Seorang warga berada di antara reruntuhan sebuah masjid di Adiyaman, Turki.(AFP/BULENT KILIC)

TURKI mengumumkan upaya penyelamatan korban gempa dahsyat minggu lalu berakhir pada Minggu (19/2), kecuali di dua provinsi yakni Hatay dan Kahramanmaras. Jumlah kematian akibat bencana ini di Turki telah meningkat menjadi 40.689 jiwa.

Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki tenggara dan Suriah utara pada Senin (6/2) telah menewaskan lebih dari 44.000 orang. Tidak ada korban selamat yang ditemukan setidaknya dalam 24 jam terakhir.

Kepala Badan Bencana Turki Yunus Sezer mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan telah diselesaikan di semua provinsi, selain Hatay dan Kahramanmaras, pusat gempa. 

Baca juga: Gempa Membelah Desa Demirkopru Menjadi Dua Bagian

Sezer mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut di sekitar 40 bangunan di dua provinsi tersebut pada hari ke-14.

Dia juga mengatakan jumlah kematian di Turki telah meningkat menjadi 40.689. Total korban tewas, termasuk di Suriah, sekarang menjadi 44.377. 

Penghentian operasi penyelamatan terjadi saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berkunjung ke Turki dan mengumumkan bantuan kemanusiaan baru senilai US$100 juta.

Blinken tiba di Turki untuk menunjukkan solidaritas dengan anggota NATO itu. Dia mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di pangkalan udara Incirlik di Turki selatan.

Wilayah itu juga menjadi gerbang masuk bagi pengiriman bantuan dari AS. Blinken dan Cavusoglu menggunakan helikopter melihat kerusakan akibat bencana di Provinsi Hatay.

"Bantuan baru akan segera dikirim. Sayangnya, ini bukan tentang pencarian dan penyelamatan tetapi pemulihan jangka panjang. Ini akan menjadi upaya jangka panjang", kata Blinken.

Dia mengatakan pemulihan dan penanggulangan pascagempa membutuhkan biaya yang sangat besar. Khususnya untuk membangun kembali seluruh infrastruktur yang rusak.

"Tetapi, kami berkomitmen untuk mendukung upaya itu," tambahnya.

Ia mengatakan AS sekarang telah menyumbang US$185 juta untuk membantu Turki dan Suriah. Perjalanan Blinken itu telah direncanakan sebelum gempa bumi, bencana alam terburuk yang melanda Turki selama sejarah, tepatnya pascaera Ottoman.

Kunjungan pertama Blinken di Turki sejak menjabat pada 2021 berlangsung di tengah ketegangan hubungan Washington-Ankara dalam beberapa tahun terakhir. Washington menganggap Ankara membantu peran mediatornya antara Rusia dan Ukraina sejak invasi Moskow tahun lalu.

Blinken akan pergi ke Ankara pada Minggu (19/2) malam untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Senin (20/2). 

Turki ingin membeli jet tempur F-16 tetapi diblokir di Kongres karena kekhawatiran atas catatan hak asasi manusia Turki dan ancaman terhadap Yunani.

Blinken juga kemungkinan akan mengemukakan penolakan Turki untuk meratifikasi aplikasi keanggotaan NATO Swedia dan Finlandia.

Selain itu, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan Sabtu bahwa sekitar 105 ribu bangunan runtuh, perlu dihancurkan atau rusak parah. Di kota Antakya, Turki tenggara yang porak-poranda.

Seorang warga Turki telah menunggu berhari-hari untuk menemukan jasad sepupunya di bawah reruntuhan. Dia bersikeras bahwa operasi pencarian harus dilanjutkan.

“Kami sudah di sini sejak hari gempa. Dengan pertolongan Tuhan, kami masih memiliki harapan,” katanya. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat