Beli Senjata AS, Taiwan Disatroni 21 Pesawat Tempur Tiongkok
SEBANYAK 17 pesawat tempur Tiongkok jenis J-10 dan 4 pesawat tempur Shenyang J-16 canggih memasuki zona pertahanan udara Taiwan. Insiden itu terjadi saat Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana penjualan senjata senilai US$619 juta kepada Taipei.
Taiwan telah melaporkan serangan angkatan udara Tiongkok berskala besar ke zona pertahanan udaranya untuk hari kedua berturut-turut, pada Kamis (2/3), tepat ketika AS menyetujui potensi penjualan senjata senilai US$619 juta ke pulau itu. Ini termasuk rudal berteknologi tinggi untuk jet tempur F-16 Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa total 21 pesawat tempur Tiongkok yang terdiri dari 17 pesawat tempur multiperan Chengdu J-10 dan 4 pesawat tempur serang Shenyang J-16 canggih telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan (ADIZ). J-10 merupakan model pesawat tempur lebih tua yang pertama kali mengarah ke Taiwan tetapi msih di atas wilayah pesisir Tiongkok. J-16, pesawat tempur yang jauh lebih baru dan lebih canggih, terbang di daerah di timur laut Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan, demikian menurut peta insiden yang dirilis oleh kementerian itu.
Delapan pesawat terbang Tiongkok lain dan empat kapal angkatan laut Tiongkok juga terdeteksi beroperasi di lepas pantai Taiwan tetapi tidak memasuki ADIZ, demikian ungkap kementerian itu. "Angkatan bersenjata Taiwan sedang memantau situasi dan menugaskan pesawat terbang patroli udara tempur CAP (combat airpatrol), kapal Angkatan Laut, dan sistem rudal berbasis darat untuk menanggapi kegiatan ini," ungkap kementerian pertahanan dalam pernyataannya.
Sehari sebelumnya, Taiwan melaporkan bahwa 19 pesawat tempur angkatan udara Tiongkok telah memasuki zona pertahanan udara dalam 24 jam sebelumnya. Tiongkok belum mengomentari aktivitas militernya baru-baru ini di dekat Taiwan. Pada Januari, Beijing mengatakan pihaknya menggelar latihan tempur di sekitar pulau itu untuk dengan tegas melawan tindakan provokatif pasukan eksternal dan pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.
Pengumuman Washington tentang potensi penjualan hampir US$620 dalam bentuk senjata berteknologi tinggi ke Taiwan kemungkinan semakin meningkatkan hubungan yang sudah tegang dengan Beijing. Pentagon mengatakan Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan senjata dan peralatan ke Taiwan, termasuk 200 rudal udara-ke-udara jarak menengah lanjutan (AMRAAM) antipesawat dan 100 rudal AGM-88B HARM yang dapat mengambil stasiun radar berbasis darat. "Penjualan peralatan dan dukungan ini yang diusulkan tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan itu," kata pernyataan Departemen Pertahanan AS dalam suatu pernyataan.
Penjualan senjata itu akan berkontribusi pada kemampuan penerima untuk menyediakan pertahanan wilayah udara, keamanan regional, dan interoperabilitasnya dengan AS tambah pernyataan itu. Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan rudal itu akan membantu secara efektif mempertahankan wilayah udara untuk menghadapi ancaman dan provokasi dari militer Tiongkok dan akan meningkatkan persediaan pertahanan.
Raytheon Technologies dan Lockheed Martin ialah kontraktor utama. Tiongkok telah menjatuhkan sanksi kepada kedua perusahaan karena menjual senjata Taiwan. Taiwan telah mengeluh selama bertahun-tahun terkait peningkatan aktivitas militer Tiongkok di dekat pulau itu ketika Beijing berusaha menegaskan klaim kedaulatannya atas pulau yang dikelola secara demokratis itu. Tiongkok mempertahankan kegiatannya dibenarkan karena berusaha mempertahankan integritas teritorialnya dan memperingatkan AS agar tidak berkolusi dengan Taiwan. (Aljazeera/OL-14)
Terkini Lainnya
Cara Hindari Stereotipe 'Orang Amerika Bodoh' Saat Keluar Negeri
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Reaksi Pemerintah Tiongkok dalam Insiden Meninggalnya Zhang Zhi Jie
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
Baru Berusia 17 Tahun, Begini Prestasi Zhang Zhi Jie dalam Dunia Bulutangkis
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap