visitaaponce.com

Hadapi Ancaman Tiongkok, Pejabat Tinggi AS Temui Presiden Taiwan

Hadapi Ancaman Tiongkok, Pejabat Tinggi AS Temui Presiden Taiwan
Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.(Anna Moneymaker / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

ORANG terkuat kedua Amerika Serikat yakni Ketua DPR Kevin McCarthy akan bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Kunjungan Tsai itu dikonfirmasi kantor kepresidenan Taiwan.

McCarthy mengkonfirmasi niatnya untuk bertemu Tsai. Dia juga menekankan bahwa keputusannya bukanlah upaya untuk menenangkan Beijing.

Ia mengatakan tidak mengesampingkan kunjungan terpisah suatu hari nanti ke Taiwan. "Tiongkok tidak bisa memberi tahu saya ke mana dan kapan saya bisa pergi," kata McCarthy.

Pendahulu McCarthy, Nancy Pelosi, menjadi pejabat tertinggi yang mengunjungi Taiwan dalam 25 tahun ketika dia melakukan perjalanan ke pulau itu Agustus lalu.

Perjalanannya memicu kemarahan di Beijing, yang tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau itu.

Baca juga: Beli Senjata AS, Taiwan Disatroni 21 Pesawat Tempur Tiongkok

Sebagai pembalasan atas perjalanan tersebut, Beijing mengadakan latihan militer tembak-menembak selama beberapa hari di Selat Taiwan, termasuk menembakkan rudal.

Sejak menjabat sebagai Ketua DPR pada Januari, McCarthy juga mengindikasikan ingin mengunjungi pulau itu.

Baca juga: Jenderal AS: Potensi Perang dengan Tiongkok 2 Tahun Lagi

Pertemuannya dengan Tsai di tanah AS akan dilakukan di California dan New York. Tsai akan melakukan sejumlah pertemuan dengan pemimpin sekutu diplomatik di Amerika Tengah, menurut Financial Times,

Kantor kepresidenan Taiwan, dalam pernyataan singkat menanggapinya dengan mengatakan pengaturan transit telah dilakukan selama bertahun-tahun, tanpa secara langsung menyebut AS.

“Saat ini, berbagai departemen sedang berkomunikasi dan mempersiapkan rencana yang relevan, dan rencana perjalanan terkait akan dijelaskan tepat waktu setelah rencana tersebut selesai,” kata pernyataan itu.

Baca juga: Taiwan Rekrut 200 Tentara Perempuan

Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada akhir Januari mendesak para pejabat AS untuk mematuhi prinsip Satu Tiongkok dan berhenti melakukan apa pun yang melanggar norma dasar dalam hubungan internasional.

Bagi Beijing, prinsip Satu Tiongkok berarti mencakup Taiwan. Beijing dan Taipei telah berselisih sejak kaum Nasionalis mendirikan pemerintahan di sana pada akhir perang saudara negara itu pada 1949.

Terdapat aturan tidak tertulis bahwa para pemimpin tertinggi Taiwan tidak boleh mengunjungi Washington, DC. Kenyataannya mereka kerap melakukan kunjungan di sela transit. Undang-Undang Perjalanan Taiwan, yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Donald Trump pada 2018, juga mempermudah pejabat Taiwan untuk bertemu dengan rekan mereka di AS.

Selama masa jabatannya sebagai presiden, Tsai telah bertemu dengan Senator Republik Florida Marco Rubio di Miami pada 2016, serta Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Texas Greg Abbott di Houston pada 2017.

Dia singgah di Los Angeles pada 2018 dan memberikan sambutan di sebuah berbicara tentang demokrasi Taiwan di Universitas Columbia di New York City pada tahun 2019.

Wen-ti Sung, seorang ilmuwan politik yang mengajar di Program Studi Taiwan Universitas Nasional Australia, mengatakan perjalanan itu tampaknya merupakan kompromi yang akan memungkinkan AS untuk menunjukkan dukungannya yang berkelanjutan untuk Taiwan tanpa terlihat tunduk pada Beijing.

“Beberapa orang mungkin khawatir tentang apakah kunjungan lain saat ini mungkin terlalu provokatif, karena mitra sudah kewalahan untuk membantu Ukraina. Mereka mungkin berpikir bahwa ada waktu yang lebih baik daripada saat ini untuk melanjutkan kunjungan Pembicara AS lainnya ke Taiwan. Dan Taiwan ingin dilihat sebagai teman yang pengertian,” katanya. (Aljazeera/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat