visitaaponce.com

Pagi-Pagi, Korut sudah Luncurkan 2 Rudal Balistik

Pagi-Pagi, Korut sudah Luncurkan 2 Rudal Balistik
Warga berdiri di dekat televisi yang menayangkan berita tentang peluncuran rudal Korut di sebuah stasiun kereta di Seoul, Korsel.(AFP/Anthony WALLACE )

KOREA Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik jarak pendek pada Selasa (14/3) pagi. Peluncuran itu menjadi yang kedua dilakukan Pyongyang dalam tiga hari terakhir dan pertama sejak Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer gabungan terbesar dalam lima tahun.

Washington dan Seoul telah meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi meningkatnya ancaman militer dan nuklir dari Korut. Pyongyang telah melakukan serangkaian uji coba senjata terlarang yang semakin provokatif dalam beberapa bulan terakhir.

"Militer kami mendeteksi dua rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan ke arah Laut Timur dari daerah Jangyon di provinsi Hwanghae Selatan dari pukul 0741 (2241 GMT) hingga 0751," kata Komando Militer Gabungan Korsel.

Baca juga: Korut Peringatkan AS tidak Cegat Rudal Selama Uji Coba

Korsel mengaku telah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan peluncuran rudal lainnya oleh Pyongyang. Hal itu dilakukan sambil mempertahankan postur kesiapan penuh melalui kerja sama yang erat antara Korsel dan AS.

Peluncuran dua rudal itu dilakukan hanya beberapa hari setelah Pyongyang menembakkan dua rudal jelajah strategis dari kapal selam sebagai protes nyata atas latihan AS-Korsel. Dikenal sebagai Freedom Shield, latihan dimulai Senin dan akan berlangsung selama 10 hari.

Militer Seoul mengungkapkan bahwa pasukan khusus kedua sekutu sedang melakukan latihan militer yang dijuluki Pisau Jati yang melibatkan simulasi serangan presisi pada fasilitas utama di Korut. Latihan Freedom Shield fokus pada dinamika kondisi keamanan dan agresi Korut.

Baca juga: Korut Minta PBB Hentikan Latihan Militer Korsel-AS

Kedua negara akan menggunakan simulasi latihan di masa perang dan menghalau potensi serangan Korut. Strategi ini menekankan bahwa latihan itu adalah pertahanan berdasarkan rencana operasi gabungan.

Tetapi Korut memandang semua latihan semacam itu sebagai latihan untuk invasi dan telah berulang kali memperingatkan akan mengambil tindakan luar biasa sebagai tanggapan. Korut menyatakan sebagai kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah dan meluncurkan sejumlah rudal yang memecahkan rekor.

Pemimpin Pyongyang Kim Jong Un, awal bulan ini, memerintahkan militernya untuk mengintensifkan latihan perang nyata. Leif Easley, Profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan Pyongyang secara rutin membenarkan uji misilnya untuk merespons latihan militer Korea Selatan dan juga tujuan politik dalam negeri.

"Ini sebagian besar tentang rezim Kim yang tidak ingin terlihat lemah karena berjuang secara ekonomi di dalam negeri sementara Korea Selatan berhasil memperkuat kemitraan senjata dan keamanan konvensionalnya. Akibatnya, unjuk kekuatan lebih lanjut dapat diharapkan dari Pyongyang," paparnya.

Washington telah berulang kali menyatakan kembali komitmennya yang kuat untuk membela Korsel. Termasuk menggunakan berbagai kemampuan militernya, termasuk nuklir.

Korsel, juga sangat ingin meyakinkan publiknya yang semakin gelisah tentang komitmen AS untuk pencegahan serangan terhadap sekutunya. Analis sebelumnya mengatakan Korut kemungkinan akan menggunakan latihan itu sebagai alasan untuk melakukan lebih banyak peluncuran rudal dan bahkan mungkin uji coba nuklir.

“Lebih banyak peluncuran rudal dengan variasi gaya dan ruang lingkup harus diharapkan, bahkan dengan uji coba nuklir. Lebih banyak tindakan intimidasi dari Korea Utara seharusnya tidak mengejutkan,” kata Chun In-bum, pensiunan jenderal angkatan darat Korea Selatan. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat