visitaaponce.com

Macron Segera Implementasi Reformasi Pensiun, Serikat Pekerja Prancis Siapkan Aksi Besar

Macron Segera Implementasi Reformasi Pensiun, Serikat Pekerja Prancis Siapkan Aksi Besar
Serikat pekerja Prancis kembali mogok kerja menyusul pernyataan Emmmanuel Macron yang mengimplementasikan reformasi pensiun akhir tahun ini.(AFP )

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron dengan lantang membela keputusannya menaikan usia pensiun melalui parlemen. Ia mengatakan reformasi pensiun harus diimplementasikan pada akhir tahun. 

Kini Prancis bersiap menghadapi kondisi kesengsaraan yang lebih parah lagi dalam operasional transportasi. Pasalnya Kamis ini, aksi protes kembali digelar. 

Pernyataan Macron dalam wawancara televisi seharusnya mampu meredam ketegangan. Sebaliknya pernyataan itu mengundang tanggapan marah dari serikat pekerja. Mereka mengatakan demonstrasi di hari kesembilan akan menarik banyak orang untuk melakukan protes.

Baca juga: Macron Cari Momentum Baru setelah Pertarungan Reformasi Pensiun

Pemimpin berusia 45 tahun ini mengatakan siap untuk menerima ketidakpopuleran dari keputusannya. Macron menilai RUU yang menaikan usia pensiun dua tahun itu perlu demi kepentingan umum. 

Bertindak berdasarkan instruksi Macron, Perdana Menteri Elisabeth Borne menggunakan sebuah pasal dalam konstitusi seminggu yang lalu untuk mengadopsi reformasi tersebut, tanpa pemungutan suara di parlemen.

Baca juga: India Ingin Belajar dari Indonesia yang Sukses Menyelenggarakan G20

Pada Senin (20/3), Pemerintahan Macron selamat dari mosi tidak percaya. Kondisi itu memicu kemarahan yang melahirkan krisis domestik terbesar dalam masa jabatan kedua Macron. Presiden sentris ini pertama kali terpilih tahun 2017, berjanji mereformasi Prancis secara radikal.

Kepala serikat pekerja CGT yang berhaluan keras, Philippe Martinez mengatakan pernyataan tersebut menunjukkan penghinaan terhadap ribuan orang yang telah melakukan protes.

Operator kereta api nasional SNCF mengatakan separuh dari kereta berkecepatan tinggi akan dibatalkan. Pasalnya sepertiga staf akan mogok kerja. Setidaknya setengah dari kereta ke Paris dari pinggiran kota tidak akan beroperasi.

Para pengumpul sampah kota Paris berjanji untuk tetap melakukan pemogokan bergilir. Kondisi ini telah menyebabkan ribuan ton sampah menumpuk di jalan-jalan. Blokade di kilang-kilang minyak akan terus berlanjut, sehingga berpotensi menimbulkan kelangkaan bahan bakar. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat