visitaaponce.com

Polisi Israel Serang Jemaah di Masjid Al Aqsa Yerusalem

Polisi Israel Serang Jemaah di Masjid Al Aqsa Yerusalem
Kepolisan Israel menyerang jamaah di komplek Masjid Al Aqsa, mereka mengklaim peristiwa itu sebagai respon terhadap kerusuhan.(AFP)

PULUHAN jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem diserang polisi Israel sebelum fajar, Rabu (5/4). Kepolisian Israel menyebut peristiwa itu terjadi sebagai respon terhadap kerusuhan.

Insiden tersebut memicu protes di seluruh Tepi Barat. Militer Israel mengatakan sembilan roket ditembakkan dari Gaza ke arah Israel, setelah sirene meraung-raung dalam kota-kota di bagian selatan.

Kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem melonjak setahun terakhir dan dikhawatirka meningkat bulan ini. Pasalnya, bulan suci Ramadan bagi umat Islam bertepatan dengan Paskah bagi umat Yahudi dan umat Kristen.

Baca juga: Pengungsi Suriah Terpilih Jadi Wali Kota di Jerman

Organisasi Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan adanya korban luka-luka, namun tidak merinci berapa banyak. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan pasukan Israel menghalangi petugas medis untuk mencapai masjid.

"Saya sedang duduk di kursi sambil membaca Al Qur'an," kata seorang perempuan tua sambil duduk di luar masjid yang berjuang mengatur nafasnya.

Baca juga: Serangan AS di Suriah Tewaskan Pemimpin Senior ISIS

"Mereka melemparkan granat setrum, salah satunya mengenai dada saya," ujarnya sambil menangis.

Polisi Israel mengatakan mereka terpaksa masuk ke dalam kompleks setelah para penghasut bertopeng mengunci diri mereka di dalam masjid dengan kembang api, tongkat, dan batu.

"Ketika polisi masuk, batu-batu dilemparkan ke arah mereka dan kembang api ditembakkan dari dalam masjid oleh sekelompok besar penghasut," kata pernyataan itu, dan menyatakan seorang perwira polisi terluka di bagian kaki.

Gesekan di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Yahudi sebagai Temple Mount, telah memicu kekerasan dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok-kelompok Palestina mengutuk serangan Israel terhadap para jemaah, yang mereka gambarkan sebagai sebuah kejahatan.

"Kami memperingatkan penjajah agar tidak melewati garis merah di tempat-tempat suci, yang akan mengakibatkan ledakan besar,” ujar Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Yordania dan Mesir, yang terlibat dalam upaya-upaya yang didukung Amerika Serikat baru-baru ini meredakan ketegangan antara Israel dan Palestina, mengeluarkan pernyataan terpisah yang mengutuk insiden tersebut. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat