Kim Jong-un Minta Militer Korut Bisa Lebih Ofensif
![Kim Jong-un Minta Militer Korut Bisa Lebih Ofensif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/045a1f7e9c6e8cec56bfe3b854fdf3c4.jpg)
PEMIMPIN Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengharapkan militer di negaranya bisa lebih praktis dan ofensif dalam menangkal serangan dari pihak luar.
Hal tersebut disampaikan Kim dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat militer senior pada Senin (10/4) untuk membahas persiapan negara itu seandainya menghadapi konflik.
Pertemuan Komisi Militer Pusat Partai Pekerja yang berkuasa itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat karena dipicu latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Baca juga: Korut Kembali Uji Drone Nuklir Bawah Air
Kantor berita resmi Korut, KCNA, mengatakan bahwa anggota komisi tersebut bertemu untuk membahas upaya-upaya yang sedang berlangsung untuk meningkatkan kemampuan bertahan dan cara mengatasi peningkatan gerakan AS dan Korsel.
Washington dan Seoul telah menggambarkan latihan mereka sebagai latihan defensif dan mengatakan bahwa perluasan latihan diperlukan untuk mengatasi program nuklir dan rudal Pyongyang yang terus berkembang.
Kim meninjau rencana serangan garis depan Korut serta berbagai dokumen tempur. “Kim menekankan perlunya meningkatkan daya tangkal (dengan) nuklirnya melalui peningkatan kecepatan dengan cara yang lebih praktis dan ofensif," kata KCNA.
Baca juga: Korut Tuduh Ukraina Berambisi Miliki Senjata Nuklir
KCNA mengklaim bahwa latihan yang digelar AS dan Korsel secara heboh tersebut mensimulasikan perang habis-habisan melawan Korut dan menyampaikan ancaman untuk menduduki Pyongyang dan memenggal para pemimpinnya.
Pyongyang telah menembakkan sekitar 30 rudal dalam 11 kali peluncuran tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua yang menunjukkan potensi jarak tempuh untuk mencapai daratan AS dan beberapa senjata jarak pendek yang dirancang untuk mengirimkan serangan nuklir ke target Korsel.
Korut juga meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil dan menguji coba apa yang disebutnya sebagai pesawat nirawak penyerang bawah air berkemampuan nuklir.
Pembicaraan nuklir antara Washington dan Pyongyang terhenti sejak 2019 karena ketidaksepakatan dalam pertukaran sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin oleh AS dan langkah-langkah Korut untuk menghentikan program senjata nuklirnya. (Aljazeera/Z-6)
Terkini Lainnya
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Rudal dengan Kemampuan Hulu Ledak Ganda
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Personal Color Analysis, Memilih Warna Penunjang Penampilan
Jadi Country of Focus di BIFAN 2024 Korsel, ini Keistimewaan untuk Film-Film Indonesia
Dibintangi Lee Je Hoon, Film Escape Menggambarkan Perjuangan untuk Kebebasan
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
Moon Ga Young Teken Kontrak dengan Agensi Baru
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap