visitaaponce.com

Sebut Joe Biden Pikun, Adik Kim Jong Un Kecam Perjanjian Korsel-AS

Sebut Joe Biden Pikun, Adik Kim Jong Un Kecam Perjanjian Korsel-AS
Adik perempuan presiden Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong(AFP)

SAUDARA perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yakni Kim Yo Jong mengatakan negaranya akan menampilkan lebih banyak kekuatan militer sebagai tanggapan atas perjanjian pencegahan nuklir AS-Korea Selatan yang baru. 

Komentar ini sekaligus membandingkan tanggapan Joe Biden, dan Kim Yo Jong menyebut Biden sebagai pernyataan tidak masuk akal dari orang yang pikun.

Selebaran Kim Yo Jong muncul setelah Biden menghadiri pertemuan puncak dengan presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, pada hari Rabu (27/4) kemarin. Presiden AS kemudian mengatakan bahwa setiap serangan nuklir Korea Utara terhadap AS atau sekutunya akan ‘menyebabkan berakhirnya rezim apa pun’ yang mengambil tindakan tersebut.

Kim Yo Jong menjawab bahwa Biden terlalu salah perhitungan dan berani tidak bertanggungjawab. 

Baca juga: Amerika Serikat Janjikan Kapal Nuklir untuk Hadapi Korea Utara

“Ini dapat dianggap sebagai pernyataan yang tidak masuk akal dari orang yang pikun yang sama sekali tidak mampu mengambil tanggung jawab atas keamanan dan masa depan AS, seorang lelaki tua tanpa masa depan, karena terlalu berat baginya untuk mengabdi pada dua tahun sisa masa jabatannya,” kata Kim, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Pertemuan Biden dengan Yoon di Washington terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea karena laju demonstrasi senjata Korea Utara. Saat ini, latihan gabungan militer AS-Korea Selatan semakin meningkat.

Baca juga: Korut Kembali Uji Drone Nuklir Bawah Air

Sejak awal tahun 2022, Korea Utara telah melakukan uji tembak sekitar 100 rudal, termasuk beberapa demonstrasi rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mencapai daratan AS dan serangkaian peluncuran jarak pendek yang digambarkan Korea Utara sebagai simulasi serangan nuklir di Korea Selatan.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, secara luas diperkirakan akan memperkuat status Korea Utara dengan kekuatan nuklir. Pada akhirnya Ia menegosiasikan konsesi ekonomi dan keamanan AS.

Selama pertemuan puncak mereka, Biden dan Yoon mengumumkan upaya pencegahan nuklir baru yang menyerukan agar kapal selam bersenjata nuklir AS merapat secara berkala di Korea Selatan. Ini sekaligus memperkuat pelatihan antara kedua negara.

Mereka juga berkomitmen untuk berencana membentuk konsultasi presiden bilateral jika terjadi serangan nuklir Korea Utara, pembentukan kelompok konsultatif nuklir dan peningkatan berbagi informasi tentang rencana operasi senjata nuklir juga rencana strategis.

Dalam komentar Kim Yo Jong, yang diterbitkan di media pemerintah, dia mengatakan:

“Perjanjian AS-Korea Selatan mencerminkan keinginan tindakan yang paling bermusuhan dan agresif sekutu terhadap Korea Utara dan akan mendorong perdamaian dan keamanan regional ke dalam bahaya yang lebih serius,” ungkap Kim Yo Jong

Kim Yo Jong yang merupakan salah satu pejabat tinggi kebijakan luar negeri Korea Utara, mengatakan bahwa KTT tersebut semakin memperkuat keyakinan Korea Utara untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya. Dia mengatakan akan sangat penting bagi Korea Utara untuk menyempurnakan misi kedua dari pencegah perang nuklir. 

“Semakin banyak musuh mati-matian dalam melakukan latihan perang nuklir, dan semakin banyak aset nuklir yang mereka gunakan di sekitar Semenanjung Korea, semakin kuat pelaksanaan hak kami untuk membela diri akan menjadi proporsional langsung dengan mereka,” tambah Kim Yo Jong

Korea Utara telah lama menggambarkan latihan militer reguler AS dengan Korea Selatan sebagai latihan invasi, sementara sekutu menggambarkan latihan itu sebagai pertahanan. 

Banyak ahli mengatakan Kim Jong Un kemungkinan menggunakan latihan militer saingannya sebagai dalih untuk memajukan program senjatanya, memperkuat kepemimpinan domestiknya dan diakui sebagai negara nuklir yang sah untuk mencabut sanksi internasional terhadap Korea Utara. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat