Kematian Tahanan Warga Palestina Timbulkan Kemarahan
![Kematian Tahanan Warga Palestina Timbulkan Kemarahan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/25b147fab0a4fd452a6e1e2873c6e73f.jpg)
ANGKATAN udara Israel menyerang beberapa sasaran di Jalur Gaza pada Selasa (2/5) malam, usai sejumlah 30 roket dan enam peluru kendali menghantam dari Palestina. Militan Palestina meluapkan kemarahan atas kematian seorang tahanan terkemuka di penjara Israel.
Operasi dimulai larut malam, menurut Angkatan Pertahanan Israel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Beberapa ledakan terdengar di Gaza, menurut laporan media lokal.
Situs berita Ynet melaporkan, Mesir berusaha menengahi antara Israel dan pihak-pihak di Jalur Gaza untuk menghentikan ledakan kekerasan terbaru. Setidaknya tiga orang terluka di Israel, salah satunya dalam kondisi serius, oleh roket, menurut petugas medis.
Baca juga: Serangan Israel di Suriah Tewaskan Tujuh Orang, Lumpuhkan Bandara Aleppo
"Siapa pun yang mencoba menyakiti warga Israel akan menyesalinya," ucap Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant, dikutip dari Miami Herald. Militer dan polisi Israel meminta warga untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan.
Aksi saling serang terjadi setelah kematian seorang petinggi gerakan kelompok Jihad Islam Palestina di sebuah penjara Israel, setelah hampir tiga bulan melakukan mogok makan.
Baca juga: Kebebasan Pers Tengah Diserang
Khader Adnan, 44, ditemukan tidak sadarkan diri di selnya pada Selasa (2/5) pagi, menurut juru bicara penjara. Selama upaya resusitasi, dia dibawa ke rumah sakit, tetapi dinyatakan meninggal.
Pria dari kota Jenin di Tepi Barat utara itu telah melakukan mogok makan sejak 5 Februari. Adnan dipenjara atas tuduhan menjadi anggota organisasi teroris dan mendukung teror dan penghasutan, menurut juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa ini adalah periode penahanan ke-10 militan di Israel.
Menurut Ynet, otoritas penjara menaikkan tingkat siaga karena takut akan terjadinya kerusuhan di antara tahanan Palestina lainnya.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuduh Israel telah melakukan pembunuhan yang disengaja terhadap Adnan, karena pernah menolak permintaan untuk pembebasan, mengabaikannya secara medis, dan menahannya di selnya meski kondisi kesehatannya memburuk.
Kementerian Luar Negeri Palestina juga menganggap Israel bertanggung jawab atas kematian Adnan seraya menyerukan penyelidikan internasional. (Miami Herald/Z-3)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Ketua Presidium MER-C Bertemu Menkopolhukam Bahas Situasi Jalur Gaza
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap