Sejak Kudeta, Junta Belanja Senjata ke Tiongkok-Rusia Senilai Rp14,8 Triliun
![Sejak Kudeta, Junta Belanja Senjata ke Tiongkok-Rusia Senilai Rp14,8 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/af3f7620a64ee3c700394a4473fd7ab3.jpg)
JUNTA militer Myanmar telah mengimpor persenjataan senilai Rp14,8 triliun. Itu dilakukan setelah junta sukses melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah pada Februari 2021.
Informasi itu diungkapkan Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di Myanmar Tom Andrews dalam laporan terbarunya. Terdapat juga catatan dalam laporan tersebut mengenai peran Rusia dan Tiongkok membantu junta untuk menghancurkan oposisi.
Sejak militer merebut kekuasaan dan memenjarakan para pemimpin demokrasi, beberapa penentang pemerintahan militer telah mengangkat senjata. Itu terjadi di beberapa tempat bergabung dengan pemberontak etnis minoritas.
Baca juga : Tiongkok-Rusia Sebut Amerika Kacaukan Timur Tengah
Junta telah menanggapinya lewat sejumlah serangan udara dan senjata berat, termasuk menargetkan wilayah sipil. "Helikopter Mi-35 buatan Rusia, jet tempur MiG-29 dan pesawat ringan Yak-130, dan jet K-8 Tiongkok, paling sering digunakan untuk melakukan serangan udara yang menghantam sekolah, fasilitas medis, rumah dan situs sipil lainnya," katanya.
Satu serangan junta terhadap sebuah desa di wilayah Sagaing pada 11 April menewaskan sedikitnya 160 orang, dilaporkan termasuk hampir 40 anak. Junta mengklaim mengatakan menargetkan pemberontak dan setelah serangan Sagaing mengatakan setiap pihak yang tewas merupakan pendukung kelompok oposisi.
"Kabar baiknya adalah kita sekarang tahu siapa yang memasok senjata ini dan yurisdiksi operasinya,” kata Andrews.
Baca juga : Dewan Keamanan PBB Kaji Putusan ICJ, Aljazair: Masa Impunitas Israel Telah Berakhir
Dia juga menyerukan anggota PBB untuk meningkatkan dan menghentikan aliran senjata dengan larangan lengkap atas senjata tersebut. transfer ke militer Myanmar, penegakan larangan yang ada dan sanksi terkoordinasi.
Pakar PBB menggunakan data perdagangan untuk merinci transfer senjata dan barang lainnya, termasuk bahan mentah untuk produksi senjata domestik Myanmar, ke militer sejak kudeta senilai US$406 juta atau sekitar Rp6 triliun dari Rusia dan US$267 juta atau Rp3,9 triliun dari Tiongkok, termasuk dari entitas milik negara di kedua negara.
Entitas milik negara di India juga melakukan transfer dalam volume yang lebih kecil, dan perusahaan di Singapura, India, dan Thailand juga terlibat dalam transfer ke militer. Sekitar US$227 juta atau sekitar Rp.3,3 triliun bahan berasal dari Rosoboronexport, pengekspor senjata milik negara Moskow, yang telah mentransfer jet tempur SU-30, pasokan untuk jet MiG-29 dan sistem peluncuran roket ke Myanmar, kata laporan itu.
Perusahaan Rusia lainnya menyediakan berbagai alat, perlengkapan, dan suku cadang untuk sistem senjata yang dipasok Rusia, katanya. “Persenjataan yang disediakan oleh pemasok Rusia telah digunakan untuk melakukan kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Myanmar,” kata laporan itu.
Andrews mengatakan dia telah memberi tahu negara-negara yang disebutkan dalam laporan tentang temuannya sebelum dipublikasikan. (France24/Z-3)
Terkini Lainnya
Polri: Bandar Judi Tersebar di Mekong Region Countries
Konflik Militer-Etnik Karen di Myanmar dan Ancaman Instabilitas Regional
Myanmar Dilanda Suhu Panas Capai 48,2 Derajat
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Militer Myanmar Manfaatkan Warga Sipil untuk Jadi Tameng Manusia
PM Israel Benjamin Netanyahu Ungkap Penundaan Pasokan Senjata dari AS
Netanyahu Tuding Joe Biden Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
Gedung Putih Balas Kritik Benjamin Netanyahu Terkait Penundaan Pengiriman Senjata ke Israel
Presiden Rusia Vladimir Putin Kunjungi Korea Utara
Geng Kriminal Culik 100 Orang di Nigeria
Senjata Buatan AS Renggut Nyawa Warga Gaza
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap