visitaaponce.com

PBB Mendorong Pencegahan dalam Perang Melawan Terorisme

PBB Mendorong Pencegahan dalam Perang Melawan Terorisme
Sekjen PBB Antonio Guterres mengingatkan upaya pencegahan penyebaran terorisme(AFP)

SEKRETARIS Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengimbau negara-negara untuk mencegah penyebaran terorisme. Pencegahan itu dengan menangani "kondisi mendasar yang dapat menjadi pemicu terorisme," seperti kemiskinan.

"Meskipun kita telah mencapai kemajuan signifikan selama beberapa tahun terakhir, terorisme dan ekstremisme kekerasan terus berkembang dan berakar," ujar Guterres dalam konferensi di New York, Amerika Serikat.  

Guterres mendesak negara-negara untuk "bersatu melawan ancaman global ini."

Baca juga: 19 Juni Peringatan Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Konflik

Ia juga menyoroti kelompok terafiliasi Al-Qaeda dan Da'esh di Afrika semakin kuat di wilayah, seperti Sahel dan mengancam wilayah sekitar Teluk Guinea. Guterres juga menyinggung "warisan kekejaman" kelompok yang disebut Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak.

Guterres menekankan gerakan neo-Nazi dan supremasi kulit putih menjadi ancaman keamanan dalam negeri utama di beberapa negara.

Baca juga: Indonesia Minta Dukungan Denmark untuk Jadi DK PBB

Dalam menggarisbawahi bahwa ekstremisme "memanfaatkan" berbagai krisis yang mempengaruhi dunia, mulai dari krisis pangan, energi, hingga perubahan iklim dan penyebaran kebencian secara daring, Guterres mengatakan, "Kita harus fokus pada pendekatan paling efektif untuk mengakhiri ancaman ini: pencegahan."

"Pencegahan tidak hanya berarti menggagalkan serangan dan menggagalkan rencana. Tetapi juga mengatasi kondisi mendasar yang dapat menjadi pemicu terorisme, seperti kemiskinan, diskriminasi, ketidakpuasan, infrastruktur dan institusi yang lemah, serta pelanggaran hak asasi manusia yang parah," ungkap Guterres.

Guterres juga menekankan bahwa perjuangan melawan terorisme harus menghormati hak asasi manusia, termasuk dalam hal repatriasi jihadis asing dan keluarga mereka yang masih ditahan dalam kamp-kamp setelah kekalahan IS.

"Saya mengulangi panggilan kepada seluruh negara anggota untuk membantu mempercepat repatriasi sebagai prioritas mendesak. Ini adalah masalah kepatutan dan belas kasihan, serta masalah keamanan," tambahnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat