Hampir 170 Warga India Tewas oleh Gelombang Panas
GELOMBANG panas ekstrem di dua negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, membuat rumah sakit kewalahan mengurus para korban tewas yang mencapai 119 orang. Sementara negara bagian Bihar melaporkan 47 kematian.
"Begitu banyak orang sekarat karena panas, sehingga kami tidak punya waktu semenit pun untuk beristirahat. Pada hari Minggu, saya membawa 26 mayat," kata seorang pengemudi mobil jenazah di kota Deoria, Jitendra Kumar Yadav, Rabu, (21/6).
Kota itu berjarak sekitar 110 kilometer dari Ballia, Uttar Pradesh. Penduduk lain mengatakan mereka takut pergi keluar rumah setelah tengah hari karena panasnya begitu terik. Rumah sakit terbesar di distrik Ballia di Uttar Pradesh tidak mampu menampung lebih banyak pasien.
Baca juga: Gelombang Panas Ancam Inggris dan Irlandia
Para pejabat mengatakan kamar mayat penuh setelah 54 jenazah mengisinya. Hampir semuanya merupakan orang lanjut usia yang menderita berbagai masalah kesehatan dan meninggal akibat gelombang panas.
Beberapa keluarga diminta membawa pulang jenazah kerabat mereka untuk meringankan kapasitas kamar mayat. Menteri kesehatan negara bagian itu, Brajesh Pathak, mengatakan bahwa tim beranggotakan dua orang akan menyelidiki penyebab kematian ini.
Sementara wilayah utara India terkenal dengan panas terik selama musim panas, suhu secara konsisten di atas normal, menurut Departemen Meteorologi India. Suhu tertinggi sejauh ini terpantau mencapai 43,5 derajat celcius.
Baca juga: Alam tak Kenal Kongsi, Tiongkok hingga Inggris Dilanda Suhu Panas
Pemerintah Daerah Lalai
Status gelombang panas baru diterapkan di India jika suhu udara mencapai setidaknya 4,5 celsiusSIUS di atas normal, atau jika suhu di atas 45 celcius. "Kami telah mengeluarkan peringatan gelombang panas selama beberapa hari terakhir," kata Atul Kumar Singh, seorang ilmuwan di IMD.
Meski sudah diperingatkan, para pejabat pemerintah tidak meminta warga bersiap menghadapi panas hingga Minggu kemarin, ketika jumlah korban tewas mulai meningkat. Selain gelombang panas, penderitaan warga semakin bertambah oleh pemadaman listrik konsisten di seluruh wilayah, membuat orang tidak memiliki aliran air, kipas angin, atau AC.
Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan bahwa pemerintah mengambil langkah-langkah untuk memastikan pasokan listrik tidak terputus. Ia mengimbau warga untuk bekerja sama dan menggunakan listrik secara bijak.
"Setiap desa dan setiap kota harus mendapat pasokan listrik yang cukup selama panas terik ini. Jika ada kesalahan yang terjadi, itu harus segera ditangani," ucapnya.
(AlArabiyaNews/Z-9)
Terkini Lainnya
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
61 Warga Thailand Tewas Akibat Gelombang Panas
Thailand Alami Gelombang Panas, Bagaimana dengan Indonesia?
2023 Pecahkan Rekor Tahun Terpanas, Dampak Perubahan Iklim Kian Mengkhawatirkan
Ini Rekor Gelombang Panas Terparah di Seluruh Eropa, Asia, dan Amerika
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Hujan Turun, Warga Makkah Bersukacita
Suhu di Arab Saudi Capai 47 Derajat, 14 Jemaah Haji Asal Yordania Wafat
Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Peningkatan Suhu
Jokowi Sebut Dunia Menuju Neraka Iklim dalam 5 Tahun Mendatang
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap