visitaaponce.com

Pria Palestina Tewas Diserang Israel setelah Kematian Dua Remaja

Pria Palestina Tewas Diserang Israel setelah Kematian Dua Remaja
Mobil-mobil hangus dilaporkan dibakar pemukim Israel, di al-Lubban al-Sharqiya di Tepi Barat, Rabu (21/6).(AFP/Ahmad Gharabli.)

SEORANG pria Palestina tewas, Rabu (21/6), di suatu desa, Tepi Barat yang diduduki, ketika Israel menyerang penduduk dan bangunan. Ini dikatakan Kementerian Kesehatan Palestina.

Kekerasan itu terjadi beberapa jam setelah pelayat mengadakan pemakaman untuk seorang remaja dalam penembakan seorang warga Palestina yang menargetkan warga Israel di dekatnya. Sementara itu, warga Palestina menguburkan seorang gadis yang tewas dalam serangan Israel.

"Seorang martir tiba di Kompleks Medis Palestina dari Turmus Ayya setelah ditembak di dada," kata pernyataan kementerian kesehatan. Seorang penduduk Turmus, Ayya, mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 200 pemukim Israel menyerang desa Palestina. 

Baca juga: Warga Israel dan Palestina Adakan Pemakaman Remaja di Tepi Barat

Wartawan AFP di desa tersebut melihat rumah-rumah dan gedung-gedung hangus. Orang-orang terluka dievakuasi dengan ambulans.

"Para pemukim menembaki kami. Ketika polisi dan tentara Israel tiba, mereka menembaki kami dengan peluru karet dan menembakkan gas air mata," kata warga Awad Abu Samra.

Baca juga: Chronicle Sebut Universitas Inggris Bantu Iran terkait Drone, Sunak Menjawab

Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari kekerasan tersebut ketika dihubungi oleh AFP.
Peristiwa itu setelah pemakaman Nahman Mordof yang berusia 17 tahun di permukiman Israel yang bertetangga, Shilo.

Remaja itu ialah satu dari empat warga Israel yang tewas pada Selasa (20/6) ketika orang-orang bersenjata menyerang pompa bensin yang berdekatan dengan permukiman Eli sebelum ditembak mati. Pasukan Israel kemudian menangkap tiga orang yang dicari di desa Orif, Tepi Barat. Menurut militer, Orif ialah rumah bagi orang-orang bersenjata itu.

Anak sekolah membawa jenazah 

Di Jenin, anak perempuan berseragam sekolah membawa jenazah teman sekelas mereka yang tewas dalam serangan tentara Israel di kota itu pada Senin (19/6). "Sadil Naghnaghiya, 15, meninggal akibat luka tembak yang diderita selama serangan Israel selama berjam-jam," kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Rabu.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Pembangunan Permukiman Ilegal Israel di Palestina Dihentikan

Enam warga Palestina lain, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dan seorang militan, tewas dalam serangan itu. Seorang juru bicara kelompok militan Palestina Hamas, Hazem Qassem, menggambarkan serangan pada Selasa terhadap Israel sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan (Israel) di Jenin dan tempat lain.

Pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintah akan mempercepat perluasan permukiman di Eli sebagai tanggapan atas serangan itu. "Jawaban kami terhadap terorisme ialah menyerangnya secara paksa dan membangun negara kami," katanya.

Baca juga: Jihad Islam, Hamas Pergi ke Iran saat Israel Serang Palestina

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari pada 1967. Tidak termasuk Jerusalem timur yang dianeksasi, wilayah itu sekarang menjadi rumah bagi sekitar 490.000 orang Israel yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Pembalasan pemukim 

Penembakan mematikan itu memicu serangan pembalasan, Selasa, oleh pemukim Yahudi terhadap penduduk kota Huwara di dekat Palestina, kata wali kota dan penduduknya kepada AFP. Beberapa lusin orang terluka, kata Bulan Sabit Merah Palestina. Seorang reporter AFP melihat kebun zaitun terbakar.

Baca juga: Israel Kerahkan Helikopter Apache, Lima Warga Palestina Tewas

Serangan pemukim lain dilaporkan pada malam hari di Al-Lubban al-Sharqiya, dekat Eli, dan Beit Furik, kota lain di Tepi Barat utara. "Kehancuran meliputi lebih dari 10 rumah, lebih dari tiga toko komersial, pom bensin ini, ladang gandum, dan banyak pohon," kata Yaacoub Aweiss, kepala dewan kota Al-Lubban al-Sharqiya.

Tentara mengatakan pada Rabu bahwa pasukannya memasuki desa Orif untuk memetakan rumah para penembak sebagai awal dari penghancuran mereka. Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dipersalahkan atas serangan mematikan terhadap warga Israel dengan alasan bahwa tindakan tersebut bertindak sebagai pencegahan. Aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan tersebut sama dengan hukuman kolektif, karena dapat membuat nonpejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.

Lonjakan kekerasan yang terkait dengan konflik Israel-Palestina sepanjang tahun ini telah menewaskan sedikitnya 171 warga Palestina, 25 warga Israel, seorang Ukraina, dan seorang Italia. Penghitungan yang dikumpulkan dari sumber resmi itu termasuk kombatan serta warga sipil dan, di pihak Israel, tiga anggota minoritas Arab. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat