Rencana Pertemuan Modi dan Biden Dibayangi Isu Pelanggaran HAM
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi akan bertemu di Gedung Putih, untuk penguatan kerja sama pertahanan dan teknologi. Biden tidak akan membahas mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di India dengan Modi.
Modi melaksanakan lawatan di AS selama dua hari sejak Rabu (21/6). Modi akan menghadiri makan malam kenegaraan pada Kamis (22/6) malam.
Washington ingin New Delhi menjadi penyeimbang strategis bagi Tiongkok dan melihat India sebagai kemitraan penting. Modi berusaha meningkatkan pengaruh India, negara terpadat di dunia dengan penduduknya 1,4 miliar orang.
Baca juga: Korut Sebut Kunjungan Blinken Bukti AS Mengemis ke Tiongkok
AS melihat tantangan terhadap kebebasan pers, kebebasan beragama atau pelanggaran HAM di India.
"Kami menyampaikan pandangan kami. Kami melakukannya dengan cara di mana kami tidak berusaha menguliahi atau menegaskan bahwa kami sendiri tidak memiliki tantangan," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Biden dan Modi akan menyampaikan sambutan dan menjawab pertanyaan dari jurnalis pada Kamis (22/6), kata Gedung Putih. HAM dapat menjadi topik pada konferensi pers keduanya.
Baca juga: Joe Biden Sebut Xi Jinping Diktator
Modi belum pernah menggelar konferensi pers di India sejak menjadi Perdana Menteri sekitar sembilan tahun lalu. Pada Mei 2019, dia menghadiri konferensi pers di India tetapi tidak pernah menjawab pertanyaan wartawan.
Sementara Biden diperkirakan akan meningkatkan kekhawatiran AS tentang kemunduran demokrasi di India di bawah Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Modi. Masalah tersebut akan diputuskan oleh orang India sendiri dan bukan AS, kata Sullivan.
Di antara perjanjian bisnis yang diharapkan adalah dalam kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum dan investasi di India oleh Micron Technology dan perusahaan AS lainnya. Modi mengatakan India sedang melatih siswa di AI dan telah memulai laboratorium di sejumlah kota di India.
Lebih dari 200 ribu siswa India belajar di AS pada tahun lalu, menurut Gedung Putih.
Modi telah lima kali ke AS sejak menjadi perdana menteri pada 2014, tetapi perjalanan kali ini menjadi yang pertama dengan status kunjungan kenegaraan.
Biden berada di bawah tekanan rekan-rekan Demokratnya untuk membahas HAM dengan Modi. Para pendukung HAM mengatakan Biden harus membuka catatan kelam India atas pelanggaran nilai-nilai kemanusiaan.
Biden maupun Modi sedang bergulat dengan pengaruh Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya.
“Kunjungan ini bukan tentang Tiongkok. Tetapi pertanyaan tentang peran Tiongkok dalam domain militer, domain teknologi, domain ekonomi akan menjadi agenda kedua pemimpin,” kata Sullivan.
New Delhi mempertahankan beberapa hubungan pertahanan dan ekonomi dengan Rusia setelah invasi ke Ukraina. Biden akan mengangkat isu Rusia dan Ukraina menjelang KTT G20 akhir tahun ini yang akan diadakan di India, kata Sullivan.
Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah terjadi pergeseran halus dalam pendekatan India ke Rusia sejak Modi mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada September bahwa era saat ini bukanlah era perang.
Pejabat India lainnya telah menantang Rusia karena melanggar integritas teritorial Ukraina dan atas retorika tentang senjata nuklir dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Kamis (22/6), Biden dan Modi akan membuat pengumuman tentang pengembangan bersama dan produksi bersama sistem militer, termasuk beberapa sistem yang sangat canggih.
Washington menerima bahwa India akan terus membeli minyak Rusia, selama itu dilakukan dengan harga terendah di bawah batas harga yang disepakati oleh negara-negara maju, tambah pejabat itu. (CNA/Z-1)
Terkini Lainnya
Tim Bulu Tangkis Junior Indonesia Menang 4-1 atas India
Menang 4-1 atas Vietnam, Tim Junior Indonesia Bersiap Hadapi India
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
34 Orang Meninggal di India Setelah Menenggak Miras Oplosan
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Survei Terbaru Khawatir Kelayakan Mental Joe Biden untuk Menjabat sebagai Presiden
Joe Biden Dilengserkan Usianya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Tim Trump Klaim Kemenangan dalam Debat Pertama Lawan Biden
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap