visitaaponce.com

Rusia Serang Kyiv, Ukraina Beri Perlawan Sengit di Donetsk

Rusia Serang Kyiv, Ukraina Beri Perlawan Sengit di Donetsk
Tentara Ukraina tengah berlatih.(AFP/HENRY NICHOLLS)

RUSIA telah meluncurkan serangan pesawat nirawak semalam di Kyiv setelah pertempuran jeda selama 12 hari. Namun sistem pertahanan udara Ukraina menghancurkan semua target yang mendekat.

"Serangan musuh lain di Kyiv,” kata seorang kolonel jenderal yang mengepalai administrasi militer Kyiv, Serhiy Popko, dalam sebuah posting di saluran Telegram pada Minggu pagi.

"Pada saat ini, belum ada informasi mengenai kemungkinan adanya korban jiwa atau kerusakan,” sebutnya.

Dilaporkan telah ada sejumlah ledakan yang menyerupai suara sistem pertahanan udara dan menghantam target-target di Kyiv.

Baca juga: Lambat Serang Rusia, Ukraina Keluhkan Kekurangan Amunisi

Oleh karena itu, ibu kota Ukraina dan sejumlah wilayah Ukraina tengah dan timur berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar satu jam setelah pukul 02:00 waktu setempat.

Tidak ada informasi langsung tentang skala serangan tersebut.

Serangan itu, terjadi sehari setelah para pejabat Ukraina melaporkan lebih banyak korban sipil akibat penembakan Rusia di bagian timur dan selatan negara tersebut.

Gubernur Pavlo Kyrylenko melaporkan di wilayah Donetsk yang berada di garis depan timur, sedikitnya tiga warga sipil tewas dan 17 lainnya luka-luka pada hari Jumat dan Sabtu dini hari.

Ukraina melaporkan bahwa bentrokan sengit berlanjut di tiga area di Donetsk di mana dikatakan bahwa Rusia telah mengerahkan pasukan dan berusaha untuk maju. Staf tersebut menyebut pinggiran tiga kota, Bakhmut, Lyman dan Marinka sebagai titik-titik panas di garis depan.

Baca juga: Thunberg Kecam Ekosida di Ukraina

"Di wilayah Kherson, Ukraina selatan, lima orang termasuk seorang anak terluka pada hari Jumat dalam serangan semalam," kata Gubernur Oleksandr Prokudin.

Dia mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan 82 serangan artileri, pesawat nirawak, peluru mortir, dan roket ke provinsi tersebut. Perperangan itu terbelah menjadi dua oleh bentangan garis depan sepanjang 1.500 km (930 mil) dan masih terguncang oleh banjir yang disebabkan oleh jebolnya bendungan utama Sungai Dnipro pada awal bulan ini. (AFP/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat