Turki Cabut Penolakan terhadap Upaya Swedia Jadi Anggota NATO
![Turki Cabut Penolakan terhadap Upaya Swedia Jadi Anggota NATO](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/509697d3fe4f2548df93b0bb66f1597d.jpg)
TURKI, Senin (10/7), setuju mengizinkan Swedia bergabung dengan NATO membuka jalan bagi aliansi itu untuk menunjukkan persatuan dalam KTT yang bertujuan memberikan dukungan bagi Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Penolakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap upaya Swedia menjadi anggota NATO menjadi masalah utama menjelang KTT NATO, Selasa (11/7) namun Swedia dan Turki sukses menyelesaikan masalah itu setelah melalui pembicaraan selama 11 jam.
Setelah pertemuan antara Erdogan dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan bahwa pertemuan itu besejarah karena Erdogan sepakat menerima pendaftaran Stockholm sebagai anggota NATO.
Baca juga: Joe Biden Bujuk Tayyip Erdogan Restui Swedia Gabung NATO
"Menerima Swedia sebagai anggota NATO adalah langkah bersejarah yang akan menguntungkan semua anggota NATO di bidang keamanan di momen yang kritis ini. Hal itu akan membuat kita semua lebih kuat dan lebih aman," ungkap Stoltenberg.
Upaya Swedia untuk menjadi anggota NATO masih harus diterima oleh parlemen Turki namun Erdogan berjanji akan mendorong agar hal itu diterima.
Hongaria juga masih belum menerima upaya Swedia menjadi anggota NATO namun Perdana Menteri Viktor Orban menegaskan mereka tidak akan menghalangi upaya itu.
Baca juga: Turki Tolak Swedia Gabung NATO karena Biarkan Penistaan Agama
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang juga akan menghadiri KTT NATO itu berterima kasih kepada Stoltenberg dan mengatakan, "Saya tidak sabar menerima Perdana Menteri Kristersson dan Swedia sebagai anggota NATO ke-32."
Turki, selama ini, menolak permohonan Swedia menjadi anggota NATO dengan menuding Stockholm melindungi aktivisi Kurdi yang dianggap Ankara sebagai teroris.
Pada Senin (10/7), Erdogan menuntut Uni Eropa menyetujui upaya Turki menjadi anggota sebagai syarat agar Ankara menerima upaya Swedia menjadi anggota NATO.
Namun, setelah pertemuan selama tiga hari, Turki dan Swedia mengeluarkan pernyataan bersama bahwa kedua negara akan bekerja sama di bidang koordinasi antiteror dan meningkatkan hubungan bilateral. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
UEFA Selidiki Selebrasi Kontroversial Bek Turki Merih Demiral
Preview Piala Eropa: Austria Vs Turki
Hadapi Ceko, Turki Butuh Hasil Imbang untuk Lolos 16 Besar Euro 2024
Potugal vs Turki, Portugal Melaju ke Babak 16 Besar Euro 2024 Usai Menang Telak atas Turki
Montella Minta Turki Bermain Sabar saat Hadapi Portugal di Euro 2024
ABBA Dianugerahi Kehormatan Ksatria Swedia oleh Raja Carl XVI Gustaf
Swedia Desak Israel Hentikan Serangan di Rafah dan Patuhi Putusan ICJ
Komisi IV DPR Kunjungi Parlemen Swedia Bahas Pangan dan Lingkungan
Komisi IV DPR RI Studi Banding ke Parlemen Swedia Bahas Program Pangan dan Lingkungan Hidup
"Female Rage: The Musical" Memikat Penonton Konser Taylor Swift di Swedia
Kemenkes-Kedutaan Swedia dan AstraZeneca Perkuat Kemitraan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap