visitaaponce.com

Indonesia Ajak Dunia Tanggalkan Senjata Nuklir

Indonesia Ajak Dunia Tanggalkan Senjata Nuklir
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan sambutan pembukaan rapat Komite Eksekutif Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara.(AFP/ACHMAD IBRAHIM)

INDONESIA melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengajak seluruh negara-negara di Asia Tenggara dan umumnya, dunia, menanggalkan persenjataan nuklir. Pasalnya dampak senjata itu mengancam kehidupan dunia.

"Risiko penggunaan senjata nuklir saat ini lebih tinggi daripada sebelumnya dalam sejarah manusia. Kami terus mendengar peringatan tentang kemungkinan penggunaan senjata ini," ujarnya dalam sambutan pembukaan rapat Komite Eksekutif Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ), Hotel Shanghri-La, Jakarta, Selasa (11/7).

Menurut dia senjata nuklir tetap menjadi bagian dari doktrin militer di beberapa negara, termasuk di wilayah Asia Tenggara. Negara-negara di ASEAN juga tidak bisa benar-benar aman dari dampak senjata nuklir.

"Padahal tidak ada senjata yang lebih kuat dan merusak daripada senjata nuklir," jelasnya.

Baca juga: Mantan Menlu RI Desak Reformasi Traktat tidak Sebarkan Nuklir

Retno mengatakan penggunaan senjata pemusnah massal dapat mendekatkan dunia pada akhir kehidupan. Maka, Indonesia yang memegang Keketuaan ASEAN mendorong seluruh anggotanya memelihara perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Ini adalah landasan kami untuk mengubah kawasan ini menjadi Epicentrum of Growth. Oleh karena itu kita harus menjaga Asia Tenggara sebagai kawasan bebas nuklir senjata," tegasnya.

SEANWFZ telah berkontribusi pada upaya ini dan pelucutan senjata global dan rezim non-proliferasi. Namun, 25 tahun setelah penandatanganan Protokol Perjanjian SEANWFZ, kata Retno, tidak ada negara pemilik senjata nuklir meratifikasinya.

Baca juga: Pengamat Maritim: Rencana Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut Melanggar Prinsip UNCLOS 1982

Retno mengatakan Indonesia mendorong perjanjian ini diikuti oleh seluruh negara pemilik senjata nuklir. "Kita harus datang sebagai front persatuan. Hanya dengan begitu kita dapat menempa jalan yang lebih jelas menuju wilayah yang bebas dari nuklir senjata," ungkapnya.

Di sela sambutannya, dia juga menyampaikan ucapan selamat datang bagi Timor Leste. "Izinkan saya juga menyambut yang mulia (Menlu Timor Leste) Bendito dos Santos Freitas untuknya pertemuan ASEAN pertama. Kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda sebagai satu keluarga ASEAN," pungkasnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat