Lavrov Akhir Perang di Ukraina belum Diketahui
![Lavrov: Akhir Perang di Ukraina belum Diketahui](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/36488e86acb512c329f622e7d3343622.jpg)
MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan akhir perang di Ukraina ditentukan negara-negara Barat. Dominasi Amerika Serikat dan para sekutunya menentukan konflik yang berlangsung sejak Februari tahun lalu itu.
"Itu akan berlanjut sampai Barat meninggalkan rencananya untuk mempertahankan dominasi dan obsesinya untuk menimbulkan kekalahan strategis di Rusia melalui tangan bonekanya, Kyiv," katanya tentang konflik Ukraina.
Menurut dia, hingga saat ini belum terdapat tanda-tanda perubahan dalam posisi negara-negara Barat dalam mengakhiri perang di Ukraina. Buktinya Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain terus memberikan persenjataan kepada Ukraina.
Baca juga: NATO Dukung Kemerdekaan Ukraina, Rusia Bombardir Kiev
"Kami melihat bagaimana Amerika dan antek-anteknya terus memompa senjata ke Ukraina dan mendorong (Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky) untuk terus berperang," paparnya.
Lavrov juga memuji kebijakan luar negeri Indonesia terkait konflik tersebut. Presiden Joko Widodo adalah pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Moskow dan Kyiv.
Baca juga: Rusia Luncurkan Serangan Drone Terbaru di Tengah Pertemuan NATO
Lavrov mengatakan negara-negara Barat mengabaikan inisiatif yang datang dari negara-negara berkembang. Kyiv juga tidak menerima tawaran Indonesia melalui proposal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, referendum diadakan di bagian timur Ukraina yang diduduki Rusia.
Pendukung Barat Ukraina telah mengirim senjata senilai puluhan miliar dolar untuk membantunya melawan invasi Rusia. Terpisah, para pemimpin NATO bersumpah setelah hari pertama pertemuan puncak mereka bahwa masa depan Ukraina menjadi bagian aliansi Atlantik ini.
NATO mempersingkat proses yang akhirnya harus dilalui Kyiv untuk memasuki aliansi tersebut. Tetapi mereka tidak memberikan tenggat waktu atas keanggotaan Ukraina, yang mencerminkan kekhawatiran Washington dapat terseret ke dalam konflik nuklir dengan Rusia. (AFP/Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
AS Nilai Perlu Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia
Ukraina Berupaya Tahan Serangan Rusia di Lyptsi
Pasukan Rusia Tangkap Warga Sipil di Vovchansk, Ukraina
Kharkiv Diserang, Zelensky Mengadu ke Biden
Bom Luncur Rusia Pengubah Serangan di Ukraina
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap