visitaaponce.com

Presiden Korsel Sebut Rakyatnya Harus Terbiasa dengan Bencana

Presiden Korsel Sebut Rakyatnya Harus Terbiasa dengan Bencana
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol(AFP/Sergei SUPINSKY)

PRESIDEN Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, Senin (17/7), berjanji menerapkan pendekatan ekstrem terhadap cuaca ekstrem akibat perubahan iklim. Hal itu ditegaskannya setelah sedikitnya 39 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor di negara tersebut sejak Sabtu (16/7).

"Peristiwa cuaca ekstrem semacam ini akan menjadi hal biasa. Kita harus menerima perubahan iklim yang terjadi dan menghadapinya," kata Yoon Suk Yeol saat mengunjungi provinsi paling terdampak banjir, Gyeongsang Utara, Senin (17/7).

Menurut dia, cuaca ekstrem terkait dengan perubahan iklim. Dia pun menyerukan kesiapsiagaan dan tanggapan darurat nasional.

Baca juga : Banjir di Korea Selatan, 39 Orang Tewas dan 10 Ribu Mengungsi

Menurutnya, Korsel akan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia termasuk militer dan polisi untuk membantu upaya penyelamatan. 

"Musim hujan belum berakhir, dan perkiraan sekarang besok akan turun hujan lebat lagi," imbuhnya.

Sebagian besar korban, termasuk 19 orang tewas dan delapan orang hilang berasal dari Provinsi Gyeongsang Utara dan sebagian besar disebabkan tanah longsor besar-besaran di daerah pegunungan yang menelan rumah-rumah dengan orang-orang di dalamnya.

Baca juga : Presiden Korsel Cemaskan Angka Kelahiran yang Makin Turun

Beberapa orang dilaporkan hilang hanyut ketika sungai meluap di provinsi itu, kata kementerian dalam negeri. Polisi Korsel mengatakan mereka akan meluncurkan penyelidikan atas banjir fatal di terowongan di Cheongju, sekitar 112 kilometer selatan Seoul.

Underpass di provinsi itu dilanda banjir oleh luapan air sungai di dekatnya usai tanggulnya runtuh. Itu menyebabkan 16 kendaraan, termasuk bus, terjebak di dalamnya dengan sedikitnya 12 orang tewas.

Administrasi Meteorologi Korea memperkirakan hujan lebih deras akan terjadi hingga Rabu (19/7) dan mendesak masyarakat untuk menahan diri pergi ke luar. Korsel sering dilanda banjir selama periode musim panas.

Baca juga : Presiden Korsel Dikabarkan Mangkir dari Upacara Peringatan Tragedi Itaewon, Kenapa?

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim telah membuat peristiwa cuaca di seluruh dunia menjadi lebih ekstrem dan lebih sering. Korsel mengalami hujan dan banjir yang memecahkan rekor tahun lalu, yang menyebabkan lebih dari 11 orang tewas.

Mereka termasuk tiga orang yang tewas terperangkap di sebuah apartemen bawah tanah Seoul yang terkenal akibat film yang memenangkan Piala Oscar, Parasite.

Banjir pada 2022 sempat disebut curah hujan terberat sejak catatan cuaca Seoul dimulai 115 tahun lalu. Seoul menyalahkan perubahan iklim atas cuaca ekstrem tersebut. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat