visitaaponce.com

Mantan Kepala Intelijen Venezuela Diekstradisi dari Spanyol ke AS

Mantan Kepala Intelijen Venezuela Diekstradisi dari Spanyol ke AS
Jenderal Hugo Armando Carvajal, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala intelijen diekstradisi dengan tuduhan perdagangan narkoba.(AFP)

MANTAN kepala intelijen Venezuela diekstradisi, Rabu (19/7), dari Spanyol ke Amerika Serikat. Di mana dia akan menghadapi tuduhan perdagangan narkoba.

Jenderal Hugo Armando Carvajal, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala intelijen di bawah pemimpin Venezuela sebelumnya, Hugo Chavez. Carvajal telah lama menjadi buruan pejabat AS yang mencurigai dia memberikan dukungan kepada kelompok gerilyawan FARC di Kolombia yang terlibat dalam perdagangan narkoba.

Jaksa di New York mendakwa dia menggunakan jabatannya yang tinggi untuk mengkoordinasikan penyelundupan sekitar 5.600 kilogram (12.345 pound) kokain dari Venezuela ke Meksiko tahun 2006 yang ditujukan untuk Amerika Serikat.

Baca juga: Longsor di Kolombia, Tim Penyelamat Lanjutkan Pencarian usai 14 Korban Tewas

Dikenal dengan julukan "El Pollo" - "The Chicken" - pria berusia 63 tahun ini juga dicurigai memiliki bukti yang dapat membebankan Presiden Venezuela saat ini, Nicolas Maduro, yang merupakan penerus almarhum Chavez dan merupakan musuh besar Amerika Serikat.

Carvajal akan muncul di pengadilan federal Manhattan di depan seorang hakim penengah pada Kamis, sesuai pernyataan dari Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York.

Baca juga: Ini Rekor Gelombang Panas Terparah di Seluruh Eropa, Asia, dan Amerika

"Dengan banyaknya tahun sebagai buronan setelah karir kriminal selama lebih dari satu dekade, Hugo Armando Carvajal Barrios tiba di Amerika Serikat hari ini untuk menghadapi hukuman atas tuduhan kejahatannya," kata Damian Williams.

"Seperti yang didakwa, dia mengeksploitasi wewenangnya sebagai direktur badan intelijen militer Venezuela untuk mengorupsi lembaga-lembaga di Venezuela, menindas rakyat Venezuela, dan mengimpor racun ke Amerika Serikat."

Pengacara Carvajal, Maria Dolores de Arguelles, dan sumber-sumber yudisial sebelumnya mengkonfirmasi kepada AFP bahwa Carvajal telah meninggalkan Spanyol menuju AS.

Langkah ini datang setelah Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa minggu lalu menolak banding Carvajal terhadap ekstradisinya. Pasalnya belum terbukti dia berisiko dihukum penjara seumur hidup, tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat di Amerika Serikat.

Itu menyebabkan Pengadilan Nasional Spanyol, yang bertanggung jawab atas ekstradisi, untuk memerintahkan Interpol pada hari Selasa untuk "segera menyerahkan" Carvajal kepada otoritas AS.

Carvajal telah berulang kali membantah keterlibatannya dengan penyelundup narkoba atau FARC.

Dia dicopot dari jabatannya oleh pemerintahan Maduro setelah mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela pada Februari 2019.

Carvajal kemudian meninggalkan Venezuela dan ditangkap pertama kali di Spanyol pada April 2019, tetapi kemudian pengadilan pada tahun itu memerintahkan pembebasannya, dengan alasan permintaan ekstradisi AS "bermotivasi politik."

Pengadilan kemudian membatalkan keputusan itu, tetapi Carvajal kemudian kabur.

Saat ditangkap lagi di Madrid pada September 2021, polisi mengatakan bahwa dia tetap berada di Spanyol sepanjang waktu. Namun ia seringkali pindah tempat tinggal dan melakukan operasi plastik untuk menghindari penangkapan. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat