Irak Minta AS dan Inggris Tak Lindungi Koruptor Rp37 Triliun
![Irak Minta AS dan Inggris Tak Lindungi Koruptor Rp37 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/1150c00cfa241258bda0437f92d11652.jpg)
IRAK meminta Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk mengekstradisi empat mantan pejabat yang dituduh melakukan pencurian US$2,5 miliar atau Rp37 triliun dana publik. Kasus ini menjadi salah satu kasus korupsi terbesar di negara itu.
Pengadilan Irak mengeluarkan surat perintah penangkapan pada awal Maret untuk empat orang, termasuk mantan menteri keuangan dan anggota staf mantan perdana menteri Mustafa al-Kadhimi, yang menurut Bagdad semuanya tinggal di AS dan Inggris.
Haider Hanoun, kepala Komisi Integritas Irak, pada meminta otoritas yang kompeten di AS dan Inggris untuk bekerja sama dalam melaksanakan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan terhadap keempatnya.
Baca juga: Al-Qur'an Dibakar lagi saat Demonstrasi di Luar Parlemen Swedia
Dia mengatakan Interpol telah mengeluarkan Catatan Merah terhadap dua dari empat orang tersebut. Mereka ialah Direktur Kabinet Kadhimi Raed Jouhi dan sekretaris pribadi Ahmed Najati. Keduanya berkewarganegaraan Amerika.
"Catatan Merah lainnya telah dikeluarkan untuk mantan menteri keuangan Ali Allawi, yang memegang kewarganegaraan Inggris," tambah Hanoun.
Baca juga: Merasa Terancam oleh Unggahan Trump, Jaksa Minta Perlindungan Pengadilan
Status dari Interpol bukanlah surat perintah penangkapan internasional. Surat tersebut meminta pihak berwenang di seluruh dunia untuk menahan sementara, sambil menunggu kemungkinan ekstradisi atau tindakan hukum lainnya.
"Tersangka keempat, mantan penasihat media perdana menteri Mushrik Abbas, saat ini tinggal di Uni Emirat Arab. Kami berharap mereka (London dan Washington) akan bekerja sama dan mengekstradisi para tersangka," kata Hanoun.
Allawi, seorang politisi dan akademisi yang dihormati, mengundurkan diri pada Agustus tahun lalu. Ketika skandal itu pecah beberapa bulan kemudian, dia menyangkal kasus ini.
Kasus yang dijuluki pencurian abad ini, memicu kemarahan di Irak yang kaya minyak tetapi dilanda korupsi. Setidaknya US$2,5 miliar dicuri antara September 2021 dan Agustus 2022 melalui 247 cek yang diuangkan oleh lima perusahaan.
Uang itu kemudian ditarik tunai dari rekening perusahaan-perusahaan ini, yang sebagian besar pemiliknya sedang dalam pelarian. Kadhimi sebelumnya memerangi korupsi, dengan mengatakan pemerintahnya telah menemukan kasus tersebut, meluncurkan penyelidikan dan mengambil tindakan hukum.
Keempat pria itu dituduh memfasilitasi penggelapan sejumlah uang milik otoritas pajak. Perdana Menteri negara itu Mohamed Shia al-Sudani telah berjanji untuk memberantas korupsi sejak pengangkatannya pada akhir Oktober. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Gara-gara Selebrasi tidak Pantas, Bellingham Disanksi UEFA
Kenalan dengan Keir Starmer, Perdana Menteri Baru Inggris Pengganti Rishi Sunak
Unggul di Exit Pool, Keir Starmer jadi PM Baru Inggris, Putus Dominasi Partai Konservatif
Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich Town untuk Liga Inggris Musim 2024/2025
Kalahkan Petenis Meksiko, Raducanu Akui Termotivasi Timnas Inggris di Piala Eropa 2024
50 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Jason Statham
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap