visitaaponce.com

Datang ke UEA, Erdogan Teken Perjanjian Senilai US50 Miliar

Datang ke UEA, Erdogan Teken Perjanjian Senilai US$50 Miliar
Presiden UEA Mohamed bin Zayed al-Nahyan (kanan) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.(AFP/Kementerian Urusan Kepresidenan UEA.)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengakhiri perjalanan ke Teluk. Di Uni Emirat Arab (UEA), ia menandatangani perjanjian senilai lebih dari US$50 miliar. Ini dilaporkan media pemerintah Emirat pada Rabu (19/7).

Turnya, yang juga termasuk singgah di Qatar dan Arab Saudi, melihat Erdogan memimpin penandatanganan kesepakatan yang menguntungkan untuk meningkatkan ekonomi Turki yang sedang sakit. Turki sedang berjuang melawan keruntuhan mata uang dan melonjaknya inflasi yang telah menghancurkan ekonominya.

Ankara baru-baru ini memperbaiki hubungan dengan negara-negara Teluk, termasuk UEA dan Arab Saudi, setelah bertahun-tahun persaingan menyusul pemberontakan Musim Semi Arab 2011. Dukungan Turki untuk organisasi yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin awalnya memicu perpecahan dengan negara-negara Teluk yang memandang gerakan tersebut sebagai kelompok teroris.

Baca juga: Perusahaan Turki Milik Menantu Erdogan Jual Drone ke Saudi

Hubungan semakin memburuk menyusul blokade yang dipimpin Saudi terhadap sekutu Turki, Qatar, tetangga Teluk Arabnya. Embargo dicabut pada 2021 tetapi hubungan dengan Turki tetap tidak stabil.

Dengan hubungan yang membaik, Erdogan mengunjungi UEA tahun lalu untuk memperkuat hubungan politik dan ekonomi. Pada Rabu, pemimpin Turki itu terbang ke UEA dari Qatar dan bertemu dengan emir, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.

Baca juga: Tarik Investasi, Presiden Turki Erdogan Kunjungi Tiga Negara Teluk

Sebelumnya, selama singgah di Arab Saudi, Riyadh menandatangani kontrak pengadaan drone besar dengan perusahaan pertahanan Turki. Jumlah yang terlibat tidak diungkapkan.

Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan bertemu Erdogan di istana kepresidenan di Abu Dhabi dan menghadiri penandatanganan perjanjian dan nota kesepahaman, "Diperkirakan bernilai US$50,7 miliar," kantor berita resmi WAM melaporkan. Pada Maret, Turki dan UEA menandatangani perjanjian perdagangan bebas yang bertujuan meningkatkan perdagangan bilateral menjadi US$40 miliar per tahun dalam lima tahun.

Tahun lalu, kedua negara menandatangani kesepakatan pertukaran mata uang hampir US$5miliar untuk meningkatkan cadangan mata uang asing Ankara yang bobrok. Bulan lalu, Presiden UEA bertemu Erdogan di Turki tak lama setelah jajak pendapat Mei melihat pemimpin Turki itu meraih masa jabatan lima tahun lagi.

Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz juga bertemu dengan Presiden Emirat selama kunjungan pada Juni ke UEA. Cairnya diplomatik dengan UEA menghasilkan peningkatan investasi di Turki.

Erdogan dan pemimpin UEA pada Rabu, "Menegaskan kembali komitmen mereka untuk meningkatkan stabilitas, baik di kawasan maupun internasional, menyatakan keyakinan bersama mereka akan pentingnya dialog dan diplomasi sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan dan menghindari konflik," lapor WAM. Kedua negara, "Berbagi ambisi yang sama untuk stabilitas, pertumbuhan ekonomi, dan kemajuan yang berkelanjutan," kata agensi tersebut mengutip pernyataan Presiden UEA. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat