visitaaponce.com

Indonesia dan Uni Emirat Arab Ground Breaking Pembangunan Pusat Penelitian Mangrove Dunia

Indonesia dan Uni Emirat Arab Ground Breaking Pembangunan Pusat Penelitian Mangrove Dunia
Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab  menggelar peletakan batu pertama pembangunan International Mangrove Research Center (IMRC) di Bali(MI/Arnold)

PEMERINTAH Indonesia dan Uni Emirat Arab menggelar peletakan batu pertama pembangunan International Mangrove Research Center (IMRC) atau Pusat Penelitian Mangrove Dunia yang  berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali, Minggu (19/5) sore.

Kesepakatan itu diwakili Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia (RI) dan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab (UEA) 

IMRC merupakan kesepakatan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan UEA, setelah Indonesia ditunjuk sebagai Ketua Aliansi Mangrove untuk Iklim (Mangrove Alliance for Climate). Inisiatif yang dilakukan kedua negara ini mempunyai misi untuk memulihkan dan melindungi 15 juta hektare bakau di kawasan global hingga tahun 2030, serta meningkatkan penelitian dan inovasi, juga mendorong pertukaran ilmu pengetahuan mengenai kawasan bakau dan komunitas global. 

Baca juga : Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri World Water Forum Ke-10 di Bali

Ground breaking ini dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia (RI), Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab (UEA), Amna bint Abdullah Al Dahak pada peletakan batu pertama untuk pembangunan International Mangrove Research Center (IMRC).

Menurut Luhut, ground breaking dilakukan bersamaan dengan World Water Forum (WWF) di Nusa Dua Bali. Ground breaking ini menandai dimulainya pembangunan IMRC. 

Iamenegaskan, pembangunan secara fisik yang lengkap akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Pemerintah UEA yang akan berinvestasi dalam IMRC sementara para ahli dan peneliti akan berasal dari banyak negara di dunia.

Baca juga : Upacara Segara Kerthi Menjadi Pembuka WWF Ke-10

"Pembangunan gedung fisik akan segera dimulai. Minimal tahun depan dimulai dengan banyak tenaga kerja lokal," ujar Luhut.

Direktur Utama KEK Kura-Kura Bali Tuti Hadiputranto mengatakan, pihaknya bersama pemerintah pusat dan daerah sangat mendukung inisiatif dunia internasional dalam membangun IMRC di Bali 

"KEK Kura Kura Bali mendukung inisiatif restorasi dan konservasi bakau di Indonesia yang tertuang dalam kerjasama antara pemerintah Indonesia dan UAE melalui Pembangunan International Mangrove Research Center (IMRC). Hal ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan kami terhadap lingkungan dan memperkuat inisiatif hijau yang kami lakukan selama ini melalui konservasi bakau  dan konservasi lingkungan lainnya," ujar Tuti Hadiputranto.

Baca juga : Disambut Hangat Jokowi, Puan Hadiri Welcoming Dinner World Water Forum di Bali

IMRC akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare yang terdiri dari berbagai fungsi, khususnya penelitian. Berdasarkan arahan dan peraturan pemerintah, arsitektur pembangunan ini akan mengedepankan faktor alam, serta keberlanjutan, desain hijau dan juga unsur budaya Bali. 

Komitmen keberlanjutan KEK Kura Kura Bali tidak hanya dijalankan melalui inisiatif konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar namun juga dituangkan dengan keberadaan United in Diversity Bali Campus (UID) yang merupakan pusat pendidikan, penelitian, inovasi dan konservasi lingkungan kelas dunia.

"Sejalan dengan salah satu misi UID Campus yang menekankan semangat kolaborasi, Kura Kura Bali tidak hanya senantiasa mendukung berbagai inisiatif dalam bidang penelitian dan inovasi, namun juga pemberdayaan komunitas lokal dengan menyediakan program di bidang pendidikan dan kebudayaan untuk komunitas di Desa Serangan," tutup Tuti. (Z-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat