Tingkatkan Kewaspadaan, Suhu Air di Florida Capai Rekor Tertinggi
![Tingkatkan Kewaspadaan, Suhu Air di Florida Capai Rekor Tertinggi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/dac6e31923c6b0b391109070d2e4903e.jpg)
SUHU air di dekat ujung Florida, Amerika Serikat (AS) telah melampaui 37,8 derajat Celcius (100 Fahrenheit) selama dua hari berturut-turut. Peningkatan ini bisa jadi merupakan rekor dunia untuk suhu air laut terpanas yang pernah diukur.
Rekor ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran akan dampak krisis iklim. Bahkan para ilmuwan mengatakan bahwa planet ini mencapai titik kritis dengan semakin seringnya terjadi peristiwa cuaca ekstrem.
"Catatan cuaca untuk suhu air laut tidak resmi. Namun pembacaan awal pada pelampung di Manatee Bay dekat Florida Keys mencapai 38,4C (101,1F) pada Senin malam,” kata ahli meteorologi Layanan Cuaca Nasional, George Rizzuto.
Baca juga:Mantan Intel AS Akui Washington Sembunyikan Keberadaan Alien
Pada Minggu malam, suhu air mencapai 37,9C (100,2F) di lokasi yang sama.
"Tampaknya masuk akal," kata Rizzuto kepada kantor berita The Associated Press. "Itu adalah rekor yang potensial,” tambahnya.
Baca juga: Satu Orang Tewas Usai Topan Doksuri Hantam Filipina
Rekor potensial sebelumnya tercatat dalam sebuah studi tahun 2020 yang mencatat suhu air di Teluk Kuwait pada bulan Juli tahun itu sebesar 37,6C (99,7F).
"Ini adalah bak mandi air panas. Saya suka bak mandi air panas saya sekitar 100, 101 [37,8, 38,3 Celcius]. Itulah yang tercatat kemarin," kata ahli meteorologi Yale Climate Connections, Jeff Masters.
"Kami belum pernah melihat kejadian yang memecahkan rekor seperti ini sebelumnya."
Suhu yang tercatat di sekitar Florida merupakan tanda terbaru yang mengkhawatirkan dari dampak perubahan iklim di lautan dunia.
Awal pekan ini, para ilmuwan memperingatkan bahwa arus laut yang mengedarkan air dari selatan ke utara di Samudra Atlantik dapat runtuh paling cepat pada tahun 2025.
Runtuhnya arus tersebut, dikenal sebagai Sirkulasi Arus Balik Meridional Atlantik (Atlantic Meridional Overturning Circulation/AMOC), sehingga dapat menyebabkan dampak yang menghancurkan di seluruh dunia, termasuk menaikkan permukaan air laut dan menyebabkan badai yang lebih sering terjadi.
Penelitian
Dalam studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Kopenhagen menyatakan aliran laut ini bisa berhenti antara tahun 2025 hingga 2095. Para peneliti memperingatkan temuan itu harus mendorong langkah-langkah cepat dan efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global guna mencegah hal tersebut terjadi.
"Sirkulasi laut ini sangat penting bagi sistem iklim global dan konsistensinya di seluruh wilayah geografis. Perubahan arus ini atau berhentinya arus ini akan menimbulkan ketidakpastian bagi semua harapan tersebut," ujar Peter de Menocal, seorang ahli oseanografi dan paleoklimatologi.
Matthew England, seorang ahli oseanografi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia, mendesak tindakan mendesak untuk mengatasi krisis iklim.
"Belum terlambat karena setiap peningkatan sepersepuluh derajat dari suhu planet kita - setiap sepersepuluh derajat meningkatkan kemungkinan perubahan-perubahan yang mengganggu bagi sistem iklim kita," kata England kepada Al Jazeera.
Ancaman bagi ekosistem
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bulan ini suhu laut global telah mencapai rekor tertinggi bulanan sejak Mei.
WMO dan Administrasi Oseanografi dan Atmosfer Nasional (NOAA) telah mengatakan bahwa suhu seperti itu di wilayah Selatan Florida dapat membahayakan kehidupan laut dan mengancam ekosistem laut. Hal tersebut juga dapat berdampak pada pasokan makanan manusia dan mata pencaharian bagi mereka yang pekerjaannya terkait dengan air.
Dampak suhu itu dirasakan kapten kapal nelayan Dustin Hansel yang menangkap ikan di Key Largo, Selasa (25/7). Ia mengatakan selama lima musim panas terakhir tangkapan ikan menjadi semakin lambat dan banyak ikan mati di kawasan itu. "Semua air teluk kami, perairan dekat pantai, semuanya sangat, sangat panas," kata Hansel.
NOAA memperingatkan bulan ini air yang lebih hangat di sekitar Florida dapat meningkatkan kekuatan badai tropis dan angin topan, yang mendapatkan lebih banyak energi dari air yang lebih hangat. Sementara itu, suhu yang semakin meningkat juga sangat menyengsarakan terumbu karang, kata badan tersebut. (Aljazeera/Z-3)
Terkini Lainnya
Penelitian
Ancaman bagi ekosistem
Cuaca Ekstrem Ancam Puluhan Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Awas Longsor, 6 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat
83 Persen Jemaah Haji Meninggal pada 2024 Tidak Miliki Izin Resmi
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Prakiraan Cuaca Selasa 11 Juni 2024, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah
Vandalisme Terhadap Cybertrucks Elon Musk di Florida Memicu Kontroversi
NASA Konfirmasi Serpihan Stasiun Luar Angkasa Jatuh ke Rumah Pria di Florida
Donald Trump Kumpulkan Lebih dari $50 Juta dalam Pertempuran Penggalangan Dana dengan Joe Biden
NASA Mengumpulkan Sampah Luar Angkasa yang Jatuh ke Rumah Pria di Florida
Pengadilan Agung Florida Memungkinkan Amendemen Hak Aborsi
2 Tewas Setelah Jet Pribadi Jatuh ke Jalan Raya di Florida
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap